PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN RUMPON DALAM PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT. INDO MULTI NIAGA
Abstract
Program pemberdayaan masyarakat atau community development sebagai
wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan pada intinya akan membawa banyak
sekali dampak positif yang luar biasa. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
dengan metodologi yang benar tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan distribusi kekayaan yang merata tapi juga secara futuristik mampu
memandirikan masyarakat. Pada akhirnya, bisa mewujudkan masyarakat yang
mandiri, terorganisasi, dan berkeadaban. Berkeadaban dalam konteks penelitian ini
bisa dipahami sebagai aturan tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang
mengarahkan perilaku seseorang atau kelompok masyarakat untuk berbuat yang lebih
baik. Dalam menerapkan CSR, umumnya perusahaan akan melibatkan partisipasi
masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai subjek program CSR. Hal ini
dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak yang cukup berpengaruh dalam
menjaga eksistensi suatu perusahaan. Seperti halnya proses pemberdayaan
masyarakat melalui budidaya rumpon sebagai bentuk tanggungjawab sosial
perusahaan yang dilakukan oleh PT. IMN kepada masyarakat Dusun Pancer
khususnya kelompok nelayan Tanjung Selatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan
masyarakat melalui pengembangan rumpon sebagai bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan PT. IMN sebagai informan pokok, 5 sebagai informan tambahan. Pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini meliputi wawancara mendalam
Pembahasan dalam penelitian ini meggunakan lima tahapan yang dijadikan
panduan dalam merumuskan program CSR, termasuk community development atau
pemberdayaan masyarakat
Dalam pelaksanaanya dari lima tahapan tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut: Proses pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan rumpon
dalam meningkatkan produksi penangkapan ikan masih bersifat tradisional yaitu darijadwal kegiatan yang kurang sistematis dan dari kelompok nelayan sendiri juga masih
kurang terkoordinir dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
tersebut, selain itu masih lebih bersifat proyek dan masih kurang melibatkan
masyarakat serta tidak bernuasa pemberdayaan nelayan sehingga perubahan
peningkatkan produksi dan perilaku masyarakat nelayan terhadap aspek-aspek
manajemen usaha belum membawa hasil yang maksimal. Dalam merangkai
implementasi kebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan, baik dalam usaha
pemanfaatan maupun dalam pengelolaan sumberdaya alam laut di Dusun Pancer,
disarankan perlu dipertimbangkan kebutuhan masyarakat nelayan dalam
pengembangan Rumpon. Sehingga metode penggunaan rumpon dapat dengan mudah
diaplikasikan oleh nelayan. Oleh karena itu, dengan memasang rumpon-rumpon
tersebut, nelayan sudah diuntungkan dengan memiliki daerah penangkapan ikan yang
jelas dan tetap, sehingga kebutuhan BBM akan mudah diprediksi dan lebih hemat.