Profil Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Pada Masyarakat Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Coronavirus disease (COVID-19) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Pada tanggal 2 Maret 2020, COVID-19 pertama kali dilaporkan di Indonesia sebanyak dua kasus dan berdasarkan data di tanggal 31 Maret 2020 diketahui tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%. Transmisi virus pada COVID-19 dapat terjadi melalui droplet (percikan air liur) ketika seseorang dengan positif COVID-19 mengalami bersin, batuk, ataupun berbicara. Tingginya transmisi virus akan
berakibat pada peningkatan kasus positif harian COVID-19. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanganan pandemi tersebut dengan membuat kebijakan program vaksinasi yang dimulai pada 13 januari 2021. Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi, maka pemberitaan mengenai dugaan kasus Kejadian lkutan Pasca Vaksinasi (KIPI) COVID-19 mulai muncul, sehingga berpengaruh pada minat masyarakat terhadap program vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi mengenai KIPI di Kabupaten Banyuwangi sebagai dasar untuk meyakinkan masyarakat agar tidak khawatir terhadap program vaksinasi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan survei secara online dan offline. Dilakukan evaluasi terhadap data demografi, jenis vaksin yang digunakan tiap dosis, dan KIPI dari vaksin tersebut. Jumlah responden yang telah dikumpulkan sebanyak 418 orang dengan karakteristik responden yang didominasi oleh jenis kelamin perempuan (58,9%), usia dewasa (25-45 tahun) (50,2%), pegawai swasta (18,9%), tamat SMA/MA (36,4%), tanpa riwayat infeksi COVID-19 (93,8%), dan tanpa riwayat penyakit penyerta (84,2%). Karakteristik responden yang paling banyak mengalami KIPI vaksin COVID-19 adalah perempuan, orang usia dewasa (25-45 tahun), orang yang memiliki pekerjaan, orang tanpa riwayat infeksi COVID19, dan orang tanpa riwayat penyakit penyerta. Selain itu, KIPI yang paling banyak dirasakan setelah menerima vaksinasi dosis pertama, kedua, dan booster yaitu nyeri pada lengan di bekas suntikan dan demam dengan lama KIPI > 48 jam.
Terdapat hubungan yang signifikan antara antara jenis kelamin dengan KIPI semua dosis vaksin, usia dengan KIPI vaksin dosis 1 dan 2, riwayat infeksi COVID-19 dengan vaksin dosis 1, riwayat penyakit penyerta dengan KIPI vaksin dosis 1, dan jenis vaksin dengan KIPI vaksin dosis 3 (booster).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1498]