Show simple item record

dc.contributor.authorANNISA, Fara Fida
dc.date.accessioned2025-02-13T07:02:00Z
dc.date.available2025-02-13T07:02:00Z
dc.date.issued2025-01-22
dc.identifier.nim212310101044en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125345
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 13 Februari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractTuberkulosis adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTb). Pengobatan TB anak bukanlah pengobatan yang mudah dan membutuhkan waktu sekitar 6-8 bulan. Perawatan jangka panjang ini dapat menimbulkan dampak negatif secara fisik, ekonomi, psikologis, dan sosial bagi orang tua. Permasalahan tersebut menjadikan orang tua dengan anak penderita TB paru harus memiliki kemampuan untuk bertahan dan mengahadapi kondisi yang sulit yang disebut dengan resiliensi atau ketahanan. Resiliensi diperlukan orang tua untuk mengontrol emosi negatif yang mungkin muncul selama merawat anak dengan TB paru, sehingga dibutuhkan bantuan dari orang lain dalam bentuk dukungan untuk melewati kesulitan yang dihadapi. Dukungan yang diberikan oleh orang lain yang dapat diandalkan pada saat dibutuhkan sebagai bantuan untuk menghadapi masalah disebut dengan dukungan sosial. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh anak dengan TB Paru di Kabupaten Jember yang diambil dari 9 Puskesmas dengan jumlah kasus TB Paru anak tertinggi dengan jumlah 53 sampel menggunakan teknik total sampling dengan tetap memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dukungan sosial menggunakan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan kuesioner tingkat resiliensi menggunakan The Connor-Davidson Resilience scale (CDRISC). Analisis data pada penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Spearman’s rho Correlation karena kedua skala variabel berbentuk ordinal. Hasil analisis menunjukkan mayoritas responden adalah kelompok dewasa awal dengan rentang usia 19-40 yakni sebanyak 39 (73,6%), jenis kelamin orang tua mayoritas adalah perempuan sebanyak 46 orang (85,2%). Pendidikan terakhir orang tua sebanyak 21 orang (35,8%) berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/MAN). Mayoritas responden sebanyak 40 orang (75,5%) berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan sebanyak 32 orang (60,4%) memiliki pendapatan keluarga <2.665.392 rupiah. Hasil variabel dukungan sosial yang diterima orang tua pada anak penderita TB paru menunjukkan sebagian besar adalah tinggi dengan jumlah 37 responden (69,8%). Hasil variabel tingkat resiliensi orang tua pada anak penderita TB paru menunjukkan mayoritas tinggi dengan jumlah 45 responden (84,9%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji Spearman’s rho Correlation didapatkan p-value sebesar 0,02 dimana p-value < ⍺ (0,02 < 0,05) sehingga Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat resiliensi orang tua pada anak penderita TB paru. Resiliensi orang tua yang tinggi tidak lepas dari pengaruh dukungan sosial yang diterima dari keluarga, teman, pasangan, ataupun lingkungan sekitarnya. Individu yang menerima dukungan sosial cenderung lebih mampu mengelola stres yang dihadapinya, dan kesehatan fisiknya menjadi lebih baik. Dukungan sosial adalah sumber daya yang membantu seseorang merasa dicintai, dihargai, dan memiliki tempat bergantung saat menghadapi stres atau kesulitan. Hubungan antara dukungan sosial dan resiliensi berperan dalam membangun serta mempertahankan sikap positif dalam diri seseorang. Tingginya dukungan sosial yang diterima berpengaruh pada tingginya tingkat resiliensi orang tua begitu juga sebaliknya jika dukungan sosial yang diterima rendah maka resiliensi akan rendah. Saat mengalami trauma, dukungan sosial berfungsi untuk mengurangi stres psikologis dan membantu individu bangkit dari peristiwa yang mengancam serta mengakhiri situasi tersebut. Oleh karena itu dukungan sosial menjadi salah satu faktor penting bagi setiap individu untuk menjadi pribadi yang resilien sehingga dapat terhindar dari keterpurukanen_US
dc.description.sponsorshipDPU: Ns. Peni Perdani Juliningrum, S.Kep., M.Kep. DPA: Ns. Nuning Dwi Merina, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectDukungan Sosial Anak Penderita Tuberkulosisen_US
dc.subjectTingkat Resiliensi Orang Tuaen_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titleHubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Resiliensi Orang Tua pada Anak Penderita Tuberkulosis Paruen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Peni Perdani Juliningrum, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Nuning Dwi Merina, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record