Fenomena Multikultural dalam Novel Puya ke Puya Karya Faisal Oddang sebagai Alternatif Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena multikultural dalam novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang sebagai alternatif untuk mengajar bahasa Indonesia di sekolah menengah. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sastra multikultural dan studi sastra sosiologis. Data dan sumber data diperoleh dari kalimat atau fragmen paragraf dalam novel Puya ke Puya oleh Faisal Oddang, yang dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi hermeneutik. Untuk memfasilitasi pengelompokan data, beberapa kode yang telah ditentukan digunakan. Data yang dikelompokkan kemudian dianalisis. Analisis tersebut menemukan bahwa identitas budaya orang Toraja dalam novel Puya ke Puya digambarkan melalui pelaksanaan upacara pemakaman Rambu Solo, penguburan pohon Passilliran, dan adat istiadat leluhur Aluk Todolo. Tradisi-tradisi ini, yang diidentifikasi sebagai identitas budaya, tidak hanya berfungsi sebagai simbol tetapi juga sebagai media untuk interaksi sosial di antara orang-orang Toraja. Namun, interaksi tersebut ditemukan kurang harmonis, seperti yang ditunjukkan oleh berbagai masalah seperti perbedaan pandangan, konfrontasi, ketegangan, konflik, dan pemerasan. Interaksi semacam itu berpotensi menyebabkan konflik, ditandai dengan perselisihan budaya karena perubahan dari waktu ke waktu, kerugian fisik dan material, dan konflik antarkelompok. Namun demikian, seiring berjalannya waktu, orang-orang Toraja telah mampu bekerja sama, menumbuhkan toleransi, solusi inovatif, persatuan, dan solidaritas. Kohesi ini dapat dikaitkan dengan tujuan bersama mereka.