Asuhan Keperawatan Keluarga Asma Bronkial pada Sdr. W dengan Masalah Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Tahun 2023
Abstract
Asma merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan
global dengan angka kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. Asma adalah suatu
kondisi dimana saluran napas menjadi menyempit akibat hiperaktivitas atau reaksi
berlebihan terhadap rangsangan tertentu sehingga dapat menyebabkan peradangan
dan penyempitan sementara. Asma menyebabkan penyempitan saluran udara dan
radang jaringan yang melapisi saluran udara, karena peradangan dan kelebihan
lendir yang dikeluarkan melalui udara mempersempit diameter saluran udara,
sehingga muncul masalah keperawatan pola napas tidak efektif. Tujuan penulisan
ini adalah untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Keluarga Asma Bronkial
Pada Sdr. W Dengan Masalah Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Tahun 2023. Desain penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah laporan kasus.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik, serta dokumentasi pada keluarga yang memenuhi kriteria
partisipan. Hasil pengkajian menunjukkan pasien mengalami pola napas tidak
efektif akibat ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Intervensi
dan implementasi yang dilakukan adalah dukungan ventilasi dan latihan
pernapasan. Pada intervensi latihan pernapasan, dilakukan latihan napas dalam
dengan teknik Buteyko. Teknik latihan pernapasan Buteyko dilakukan oleh
penulis 1 kali sehari sebanyak 5 siklus selama 15 menit dilakukan berturut – turut
selama 3 kali kunjungan. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan implementasi keperawatan selama
3 hari adalah tujuan tercapai. Pola napas pasien membaik (RR 20x/menit kedalaman napas normal). Dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan,
orthopnea, pernapasan pursed-lip, dan pernapasan cuping hidung semuanya
menurun. Pasien dan keluarga sudah mengetahui cara latihan pernapasan
Buteyko, dapat mengambil tindakan kesehatan yang tepat dalam mengatasi asma,
dapat melakukan latihan pernapasan Buteyko sesuai yang diajarkan, dapat
menciptakan lingkungan rumah yang nyaman bagi anggota keluarga yang
mengalami asma, serta dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
mengatasi masalah kesehatannya.
Dari hasil tersebut, bagi penulis selanjunya, agar intervensi latihan
pernapasan Buteyko mendapat hasil yang diharapkan sebaiknya dilakukan
dengan frekuensi 1 kali sehari selama 1 menit (5x nafas). Bagi pasien diharapkan
dapat melakukan intervensi yang diajarkan secara mandiri dan rutin dirumah.
Bagi perawat latihan pernapasan Buteyko dapat dipilih sebagai salah satu latihan
napas yang dapat diterapkan pada pasien Asma Bronkial dengan masalah
Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif.