dc.contributor.author | HARWANTO, Perdana Putro | |
dc.date.accessioned | 2025-02-05T07:26:57Z | |
dc.date.available | 2025-02-05T07:26:57Z | |
dc.date.issued | 2025-01-21 | |
dc.identifier.nim | 202410103022 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125188 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 5 Februari 2025_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini berfokus pada klasifikasi genre musik Indonesia dengan
menerapkan metode pembelajaran mendalam, khususnya Convolutional Neural
Network (CNN), menggunakan dua arsitektur berbeda, yaitu ResNet-50 dan VGG16. Untuk ekstraksi fitur, digunakan Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC).
Dataset yang digunakan terdiri atas 400 file audio berformat .wav dengan durasi 30
detik per file. Dataset ini mencakup empat genre musik Indonesia: Pop Indonesia,
Keroncong, Dangdut, dan Campursari, masing-masing terdiri atas 100 file audio.
Proses penelitian dimulai dengan pengumpulan data audio dari berbagai
platform. Setiap file audio kemudian melalui proses ekstraksi fitur menggunakan
MFCC. MFCC dipilih karena kemampuannya dalam merepresentasikan
karakteristik spektral dari sinyal audio, yang sangat berguna dalam pengenalan pola
pada data audio. Proses ekstraksi ini menghasilkan representasi numerik dari setiap
file audio, yang kemudian digunakan sebagai input untuk model CNN. Setelah
ekstraksi fitur, dataset dibagi menjadi data pelatihan dan data pengujian dengan tiga
skenario berbeda, Skenario 80:20; 70:30; 60:40. Pembagian ini bertujuan untuk
mengevaluasi konsistensi dan kinerja model pada proporsi data pelatihan dan
pengujian yang berbeda. Model CNN kemudian dilatih menggunakan dua arsitektur
yang berbeda: ResNet-50: Arsitektur ini dikenal dengan kedalamannya yang
mencapai 50 lapisan dan penggunaan residual learning, yang membantu mengatasi
masalah degradasi pada model yang sangat dalam. VGG-16: Arsitektur ini terdiri
atas 16 lapisan dengan susunan yang lebih sederhana dibandingkan ResNet-50,
namun tetap efektif dalam berbagai tugas klasifikasi citra. Setelah proses pelatihan,
model dievaluasi menggunakan confusion matrix untuk mengukur kinerjanya
dalam mengklasifikasikan genre musik. Confusion matrix memberikan informasi
tentang jumlah prediksi benar dan salah untuk setiap kelas, sehingga memungkinkan perhitungan metrik evaluasi seperti akurasi, presisi, recall, dan F1-
score.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ResNet-50 dengan MFCC
mencapai akurasi tertinggi sebesar 99% pada skenario pembagian data 80:20.
Sementara itu, model VGG-16 dengan MFCC mencapai akurasi tertinggi sebesar
97% pada skenario pembagian data 70:30. Meskipun perbedaan akurasi antara
kedua model tidak signifikan, ResNet-50 secara konsisten menunjukkan performa
yang lebih baik dibandingkan VGG-16 dalam mengklasifikasikan genre musik
Indonesia.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa fitur ekstraksi MFCC
berhasil diimplementasikan dengan baik pada kedua model CNN. MFCC mampu
menangkap karakteristik penting dari sinyal audio yang relevan untuk tugas
klasifikasi genre musik. Selain itu, arsitektur ResNet-50 menunjukkan keunggulan
dalam memanfaatkan fitur-fitur yang diekstraksi oleh MFCC, sehingga
menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan VGG-16. Untuk
pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan untuk meningkatkan jumlah
dataset dan menambah variasi genre musik Indonesia. Penambahan jumlah data dan
variasi genre diharapkan dapat meningkatkan generalisasi model dan akurasinya
dalam mengklasifikasikan genre musik yang lebih beragam. Pengembangan lebih
lanjut juga dapat diarahkan pada implementasi sistem rekomendasi musik yang
dapat memberikan saran lagu kepada pengguna berdasarkan preferensi genre
mereka. Integrasi dengan analisis citra wajah untuk mendeteksi emosi pengguna
dan merekomendasikan musik yang sesuai dengan suasana hati juga merupakan
area penelitian yang menarik. Pendekatan ini dapat meningkatkan pengalaman
pengguna dalam menikmati musik dan memperluas aplikasi dari sistem klasifikasi
genre musik yang telah dikembangkan. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Dr.Dwiretno Istiyadi Swasono ST.,M.Kom.
Dosen Pembimbing Anggota: Yudha Alif Aulia, S.Kom., M.Kom. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Komputer | en_US |
dc.subject | Klasifikasi Genre Musik Indonesia | en_US |
dc.subject | Convolutional Neural Network | en_US |
dc.subject | Mel Frequency Cepstral Coefficient Feature Extraction | en_US |
dc.title | Klasifikasi Genre Musik Indonesia Menggunakan Convolutional Neural Network dengan Mel Frequency Cepstral Coefficient Feature Extraction | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Informatika | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr.Dwiretno Istiyadi Swasono ST.,M.Kom. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Yudha Alif Aulia, S.Kom., M.Kom. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 3 Februari,2025 | en_US |