Perbedaan Jumlah Makrofag pada Mukosa Lidah antara Tikus Betina Model Oral Candidiasis Hari Ke-8 dengan Tikus Sehat
Abstract
Oral candidiasis adalah infeksi jamur pada mukosa mulut yang insidensinya masih sangat tinggi di dunia. Penyebab utama oral candidiasis adalah Candida albicans yang merupakan mikroorganisme oportunistik. Prevalensi oral candidiasis saat ini terus meningkat, namun peningkatan tersebut tidak sejalan dengan pengembangan obat untuk mengatasinya. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan obat antijamur yang aman untuk penggunaan jangka panjang dan tidak menimbulkan resistensi. Sulistyani et al. (2022) sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai pembuatan model hewan coba oral
candidiasis. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil adanya penurunan infeksi dan peningkatan yang laju endap darah pada hari ke-8 setelah perlakuan yang mengindikasikan adanya respon imun pada jaringan. Hal tersebut yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian terhadap respon imun pada jaringan terhadap oral candidiasis pada hari ke-8 setelah inokulasi C. albicans. Makrofag sebagai sel imun memiliki peran penting dalam menghadapi infeksi C. albicans. Pada pasien immunocompromised, fungsi makrofag tersebut terganggu. Perubahan jumlah makrofag sebagai parameter imunologi terhadap nfeksi oral candidiasis dapat memberikan wawasan sehubungan dengan respon imun terhadap infeksi oral candidiasis. Jumlah makrofag dapat diidentifikasi melalui pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap respon
imunitas terhadap infeksi C. albicans di rongga mulut melalui jumlah makrofag pada pewarnaan HE pada mukosa lidah hewan coba tikus model oral candidiasis betina.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang terdiri dari dua kelompok sampel yaitu kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan (P), dengan masing-masing kelompok terdiri dari enam sampel. Penelitian ini diawali dengan pemotongan jaringan dalam blok parafin setebal 4µ, selanjutnya dilakukan pewarnaan jaringan menggunakan Hematoxylin Eosin (HE). Dilakukan perbandingan jumlah makrofag dalam preparat model hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (Sig=0,001) dengan makrofag ditemukan lebih banyak pada tikus model oral candidiasis. Dari analisis tersebut dapat dibuktikan adanya peningkatan jumlah makrofag pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol yang membuktikan bahwa adanya respon imun terhadap infeksi oral candidiasis pada hari ke-8 setelah inokulasi C. albicans pada penelitian Sulistyani et al. (2022).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2088]