Persaingan Antar Pedagang Kopi di Alun-Alun Kabupaten Jember
Abstract
Kabupaten Jember merupakan wilayah perkotaan yang juga tidak terlepas dari
keberadaan para PKL. Diantaranya pedagang kopi yang banyak dijumpai disekitar
kawasan trotoar Alun-Alun Kabupaten Jember. Adanya kebijakan dari pemerintah yang
memperbolehkan siapa saja untuk berdagang di sekitar Alun-Alun Kabupaten Jember,
membuat semakin banyaknya pedagang kopi yang menjadikan persaingan tidak dapat
dihindari. Para pedagang dituntut untuk dapat mengimprovisasi kemampuan dalam
berdagang agar dapat bersaing dengan pedagang kopi lainnya. Dengan demikian
penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat persaingan antar pedagang kopi di Alun-Alun
Kabupaten Jember. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori praktik sosial
dari Pierre Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
etnografi. Proses dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Selanjutnya metode uji keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber dan teknik dengan dilengkapi metode analisis model Miles dan Huberman yang
kemudian dianilisis dengan teori Praktik Sosial Pierre Bourdieu. Adapun hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi pedagang kopi di alun-alun
Kabupaten Jember mengenai persaingan. Diantaranya persaingan dianggap sebagai suatu
hal yang biasa, persaingan dianggap sebagai tantangan berat, dan persaingan dianggap
sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Perbedaan pandangan ini kemudian
merujuk pada berbagai strategi yang digunakan setiap pedagang kopi dalam bersaing
yang diantaranya terdiri dari memperhatikan kelengkapan fasilitas dagangan, membangun
jaringan sosial, tawakal dan berdoa, serta menggunakan jasa penglaris
Kata Kunci : Pedagang kopi, Persaingan, Praktik Sosial, Strategi