Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi PGPR terhadap Mutu Benih serta Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) pada Media Salin

Abstract

Lahan pertanian yang memiliki tanah yang subur semakin berkurang dari tahun ke tahun. Menurut data Badan Pusat Statistik (2018) bahwa jumlah lahan kritis di Jawa Timur mencapai 432.225 Ha. Pemanfaatan lahan marginal dapat dijadikan sebagai upaya menyiasati semakin berkurangnya lahan optimal sebagai lahan pertanian. Salah satu lahan marginal yang sering dijumpai yaitu tanah dengan kandungan garam yang tinggi atau salinitas. Tingkat salinitas tanah yang tinggi dapat secara signifikan menghambat perkecambahan biji, pertumbuhan bibit dan memiliki efek buruk pada fungsi dan metabolisme tanaman sehingga menghambat produktivitas. Cara untuk meningkatkan pertumbuhan bibit tomat dan mengurangi pengaruh buruk dari tanah salin yaitu dengan melakukan perbaikan tanah salin dengan menggunakan PGPR. Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai inokulan bakteri pemicu pertumbuhan tanaman memperlihatkan pengaruh positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Perendaman benih dengan menggunakan PGPR bertujuan agar bakteri yang terkandung dalam PGPR mampu mengkoloni benih sebelum benih ditanam. Namun perlu dilakukan penelitian terkait lama perendaman dan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang tepat terhadap tanaman tomat pada tanah salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lama perendaman dan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap mutu benih dan pertumbuhan tanaman tomat pada media salin. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2023 – Mei 2023 di Green House Agrotecknopark Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan secara faktorial menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 Faktor dengan 2 ulangan. Faktor 1 yaitu lama perendaman PGPR yang terdiri dari L1 : 0 menit; L2 : 5 menit; L3 : 10 menit; L4 : 15 menit; L5 : 20 menit. Faktor 2 yaitu konsentrasi PGPR yang terdiri dari K1 : 0 ml/L air; K2 : 15 ml/L air; K3 : 30 ml/L air; K4 : 45 ml/L air. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analisis Ragam. Apabila terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Interaksi perlakuan lama perendaman PGPR dan konsentrasi PGPR memberikan hasil berbeda sangat nyata terhadap keserampakan tumbuh, daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan tinggi tanaman, berbeda nyata terhadap indeks vigor serta berbeda tidak nyata terhadap variabel tinggi kecambah, panjang akar tanaman, berat basah tanaman dan berat kering tanaman. Kombinasi perlakuan terbaik adalah pada lama perendaman PGPR 5 menit dengan pemberian konsentrasi PGPR 30 ml/L air (L2K3). (2) Lama perendaman PGPR memberikan hasil berbeda nyata terhadap panjang akar tanaman, namun berbeda tidak nyata terhadap tinggi kecambah, berat basah tanaman dan berat kering tanaman. Perlakuan terbaik adalah pada lama perendaman PGPR 5 menit (L2). (3) Pemberian konsentrasi PGPR memberikan hasil berbeda sangat nyata terhadap panjang akar tanaman, berat basah tanaman dan berat kering tanaman namun berbeda tidak nyata terhadap tinggi kecambah. Perlakuan terbaik adalah pada konsentrasi PGPR 30 ml/L air (K3).