Persepsi Dukungan Sosial Staf Pelayanan Akademik dan Mahasiswa terhadap Lesbian dan Gay di Universitas Jember
Abstract
Adanya sebuah perbedaan pasti membuat individu memiliki pandangan yang
berbeda-beda terhadap identitas atau orientasi seksual seseorang, terutama pada
kalangan mahasiswa. Dengan adanya keberadaan kaum minoritas seperti LGBT
mengundang pro dan kontra dalam berbagai pihak salah satunya di perguruan
tinggi. Tidak semua bisa menerima adanya mahasiswa LGBT, oleh karena itu perlu
adanya dukungan sosial untuk menciptakan sebuah lingkungan kampus yang
inklusif. Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
dukungan sosial Edward P. Sarfino. Metode penelitian yang dipilih adalah metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dukungan sosial terhadap mahasiswa LGBT di lingkungan kampus menjadi salah
satu hal yang penting. Dukungan tersebut bisa melalui interaksi atau bantuan seperti
memberikan dukungan emosional dengan memberikan rasa aman dan membantu
mengurangi rasa cemas. Lalu dukungan penghargaan dengan memberikan support
system terhadap mahasiswa LGBT. Kemudian dukungan instrumental dengan
meberikan dukungan secara materi ataupun non materi seperti jasa, waktu dan uang
kepada mahasiswa LGBT. Selanjutnya dukungan informatif dengan memberikan
saran dan pemahaman bagi mahasiswa LGBT dalam menghadapi masalah masalahnya. Dukungan sosial rata-rata di dapatkan melalui teman terdekat
mahasiswa LGBT, sehingga mereka merasa lebih aman dan di hargai dengan
perbedaan orientasi seksual yang mereka miliki. Selain itu dukungan sosial terhadap
mahasiswa LGBT di lingkungan kampus bisa menciptakan lingkungan kampus
yang inklusif bagi keberagaman identitas gender serta menghindari adanya
perlakuan diskriminasi