Implementasi Terapi Jahe dalam Menurunkan Nausea pada Ny. f dengan Emesis Gravidarum di Wilayah Pertanian Puskesmas Rogotrunan Lumajang Tahun 2024
Abstract
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang dirasakan wanita
hamil yang ditandai dengan mual dan muntah (frekuensi ≤5 kali sehari) terutama
pada pagi hari atau morning sickness. Emesis gravidarum akan membawa resiko
terjadinya gangguan pada kehamilan, misalnya dehidrasi, pasien dapat mengalami
syok terhambat pada perkembangan janin, gangguan keseimbangn elektrolit,
cadangan karbohidrat dalam tubuh akan habis, robekan pada selaput jaringan
esophagus dan lambung dapat terjadi bila muntah terlalu sering dan memiliki
resiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan nilai
apgar kurang dari 7. Sehingga ibu hamil memerlukan terapi yang bisa
menurunkan mual seperti terapi jahe dan edukasi perawatan kehamilan. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengimplementasikan terapi jahe sebagai metode
alternatif dalam menurunkan gejala nausea pada ibu hamil dengan Masalah
Keperawatan Nausea di Wilayah Pertanian Puskesmas Rogotrunan Lumajang.
Desain penelitian laporan tugas akhir ini menggunakan desain studi kasus
yang dilakukan pada satu partisipan, penelitian dilaksanakan selama 10 hari 3x
kunjungan mulai tanggal 3 Juni sampai 13 Juni 2024 di Wilayah Pertanian
Puskesmas Rogotrunan Lumajang. Intsrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar observasi tingkat nausea dan lefleat.
Implementasi terapi jahe dapat menurunkan nausea pada ibu hamil Ny. F
dengan data sebelum dilakukan tingkat mual perasaan ingin muntah dengan skor
sedang (3) dan setelah diberikan terapi jahe dan edukasi perawatan kehamilan 10
hari 3x kunjungan data yang didapatkan perasaan ingin muntah menurun (5).
Implementasi terapi jahe pada ibu hamil memerlukan dukungan dari keluarga, dan
perawat dapat mengoptimalkan penggunaan jahe sebagai salah satu alternatif yang
dapat dipertimbangkan dalam manajemen gejala mual dan muntah pada ibu hamil.