Implementasi Pemberian Puding Daun Kelor pada Anak Stunting yang Mengalami Masalah Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Desa Klakah
Abstract
Stunting adalah masalah kesehatan pada anak yang dewasa ini menjadi
perbincangan dimana menyebabkan anak gagal tumbuh dan berkembang secara
normal. Stunting apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan defisiensi
pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan anak, menurunkan
produktifitas, mudah terserang penyakit, Tindakan yang dapat dilaksanakan
untuk menunjang tumbuh kembang pada anak penderita stunting dengan
mengolah daun kelor menjadi puding merupakan suatu inovasi yang dapat
diedukasikan secara langsung kepada keluarga dengan stunting. Tujuan dari
inovasi sebagai bentuk upaya dalam peningkatan wawasan untuk mendukung
penurunan stunting pada anak di Desa Klakah.
Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus pada 1
pasien stunting. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9-24 Juni 2024 di Desa
Klakah. kriteria keluarga Tn J yang memiliki anak stunting (An.F) dengan
masalah keperawatan Defisit Nutrisi dengan tanda dan gejala BB turun 10%, tidak
nafsu makan, makan cepat kenyang, nafsu makan menurun serta membran
mukosa anak pucat. Selain itu nutrisi dan pola makan selama mengandung kurang
tercukupi dengan kondisi ekonomi yang kurang dan kurang diperhatikan karena
suami istri bekerja serta pola asuh anak yang kurang diperhatikan dan pola makan
yang tidak tercukupi nutrisinya menjadi faktor penyebab anak mengalami
stunting. Pemberian puding daun kelor diberikan 1 kali dalam 2 minggu.
Keberhasilan dari hasil evaluasi klien sudah mencapai tujuan yang telah
direncanakan penulis dimulai secara bertahap mulai hari pertama hingga hari
ketiga dimana keberhasilan bisa dilihat di hari ketiga, yaitu keluarga mengatakan
nafsu makan pasien meningkat dan makannya lahap, keluarga mengerti cara
penyajian makanan yang membuat anak mau makan banyak dan lahap, keluarga
mengatakan memberikan makanan yang tinggi kalori dan protein karena setelah
diberikan edukasi mengenai kelor pada keluarga pasien, untuk perkembangan
berat badan anak terdapat peningkatan 1 kilogram. Dengan ini harapannya
keluarga dapat memahami dan mengenal stunting, untuk penulis selanjutnya dapat
mengembangkan lagi pengetahuan dengan inovasi baru sehingga dapat
menurunkan kejadian stunting.