Lansia Pasca stroke : Dengan Perawatan Berbasis Budaya Kearifan Lokal
Date
2024-08-01Author
Evy, ARISTAWATI
HUDA, Nurul
CAHYONO, Bagus Dwi
SUSANTO, Tantut
Metadata
Show full item recordAbstract
Stroke menurut World Health Organization (WHO) didefinisikan sebagai tanda – tanda klinis yang terjadi secara cepat atau mendadak berupa defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskular. American Heart Association / American Stroke Association (AHA/ASA) mendefinisikan stroke sebagai sindrom defisit neurologis yang bersifat akut akibat jejas pada otak, medula spinalis, dan retina yang dapat dijelaskan dengan etiologi vascular.
Angka kejadian stroke pada lansia dengan usia 60-79 tahun yang menderita stroke pada perempuan 5,2% dan laki-laki sekitar 6,1%, Prevelansi pada usia lanjut semakin meningkat dan bertambah setiap tahunnya dapat dilihat dari lansia dengan usia 80 tahun keatas dengan angka kejadian stroke pada laki-laki sebanyak 15,8% dan pada perempuan sebanyak 14%, Menurut WHO (World Health Organization, 2012) angka kematian akibat stroke sebesar 51% di seluruh dunia di sebabkan oleh tekanan darah tinggi. Selainitu, di perkirakan sebesar 16% kematian stroke di sebabkan karena tingginya kadar glokosa, Di Indonesia sendiri menunjukan bahwa jumlah penderita stroke terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Kasus tertinggi yang terdiagnosis tenaga kesehatan yaitu pada usia 75 tahun keatas (43,1) dan terendah pada kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%
Collections
- LSP-Books [902]