Keperawatan Pasien Bronkopneumonia dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif yang Mendapatkan Active Cycle of Breathing Technique di RSUD Bangil
Abstract
Bersihan jalan napas tidak efektif menjadi permasalahan yang berhubungan erat
dengan kebutuhan oksigenasi, dimana terdapat ketidakmampuan membersihkan
sekret dalam upaya mempertahankan jalan napas tetap lancar. Hal tersebut dapat
terjadi pada penderita gangguan pernapasan, misalnya bronkopneumonia yang
umumnya terdapat peningkatan produksi sekret dan menyumbat saluran napas.
Berdasarkan laporan estimasi global tercatat 71 anak yang tertular
bronkopneumonia setiap jam di Indonesia dengan cakupan keseluruhan mencapai
52,9% anak ditahun 2019. Bronkopneumonia menjadi kasus terbanyak tiap
tahunnya di ruang Asoka RSUD Bangil, selama bulan maret s/d april 2024 terdapat
kurang lebih 20 anak. Masalah bersihan jalan napas tidak efektif apabila
berlangsung dalam waktu lama dapat menimbulkan dispnea bahkan bisa
menyebabkan kematian akibat kurangnya suplai oksigen. Active cycle of breathing
technique dapat menjadi salah satu penatalaksanaan dalam mengatasi masalah
bersihan jalan napas tidak efektif secara non farmakologis. Tujuan dilakukan studi
ini untuk mengidentifikasi perubahan bersihan jalan napas pada pasien
bronkopneumonia yang mengalami bersihan jalan napas tidak efektif dengan active
cycle of breathing technique. Partisipan dalam studi kasus ini yaitu An.R berusia
10 tahun yang terdiagnosa bronkopneumonia dengan masalah keperawatan
bersihan jalan napas tidak efektif. Pengumpulan data dilakukan dengan anamnesa,
observasi atau pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Dalam studi kasus ini, peneliti
menerapkan active cycle of breathing technique selama 3 hari. Evaluasi yang
didapatkan pada hari ke-3 masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif
sudah teratasi dan dapat disimpulkan bahwa active cycle of breathing technique
efektif meningkatkan bersihan jalan napas pada pasien bronkopneumonia.