dc.description.abstract | Keracunan mungkin terjadi secara tidak disengaja atau disengaja, tetapi sebagian besar kasus keracunan pada anak-anak dikarenakan ketidaksengajaan dan karena rasa penasaran yang dimiliki oleh anak - anak. Sifat keracunan yang tidak disengaja pada anak-anak, tingkat keracunan di dalamnya dapat dikurangi dengan mendidik orang tua dan intervensi pencegahan. Tujuan kegiatan pengabdian ini dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan masyarakat binaan dalam mengentaskan masalah-masalah berkenaan keracunan makanan pada anak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan edukasi adalah dengan metode diskusi dan simulasi penatalaksaaan keracunan makanan pada anak di SDIT Ar – Rahman, Desa Tekung Kabupaten Lumajang. Responden dalam penelitian ini diikuti oleh orang tua dan guru SDIT Ar – Rahman di desa Tekung, Kec. Tukum, Kabupaten Lumajang sejumlah 40 orang. Materi yang disampaikan tentang pencegahan keracunan pada anak-anak sekolah. Selain melalui metode ceramah, dilakukan feedback/tanya jawab kepada peserta serta mensimulasikan tatalaksana keracunan makanan pada anak. Selanjutnya responden dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan ulang dengan menggunakan kuesioner. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan responden dilakukan analisis Wilcoxon signed rank test untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi dilaksanakan. Hasil pengukuran tingkat level pengetahuan responden sebelum dilakukan intervensi ada beda hasil pengukuran tingkat level pengetahuan responden sebelum dan sesudah proses pendampingan dengan metode edukasi dan simulasi dengan hasil p value 0,0001. Keracunan pada anak tersebut dapat dicegah melalui meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan dan tatalaksana keracunan pada anak kepada pihak keluarga ataupun sekolah | en_US |