Desain Hydraulic Fracturing pada Sumur Alpha Sebagai Upaya Peningkatan Produksi
Abstract
Sumur Alpha merupakan sumur gas pada batuan karbonat yang memiliki
permebilitas 0,9 mD. Sumur Alpha mengalami kerusakan formasi akibat adanya
skin sebesar +10 yang disebabkan karena operasi pemboran sehingga produksi
gasnya menurun. Sebelum melakukan desain, peneliti melakukan sensitivitas skin
untuk skin target (-1, -2, -3, -4, -5, -6, -7) setelah dilakukan stimulasi hydraulic
fracturing. Desain hydraulic fracturing dilakukan dengan menggunakan software
FRACCADE 7.0. Skenario 1 memiliki panjang rekahan 287,5 ft, fracture
conductivity 38 mD.ft dan fracture permeability sebesar 114000 mD dengan laju
produksi 49,29793 mmscf/d skin setelah stimulasi -5 dan NPV $8269858. Skenario
2 memiliki panjang rekahan 466 ft, fracture conductivity 374 mD.ft dan fracture
permeability sebesar 88000 mD dengan laju produksi 51,28496 mmscf/d skin
setelah stimulasi -6 dan NPV $8283578. Skenario 3 memiliki panjang rekahan 538
ft, fracture conductivity 1455 mD.ft dan fracture permeability sebesar 86865,7 mD
dengan laju produksi 51,28496 mmscf/d skin setelah stimulasi -6 dan NPV
$829194. Skenario 2 memiliki selisih laju alir dan NPV sedikit lebih rendah
dibandingkan skenario 3. Dilihat dari kebutuhan proppant dan dampak dari
besarnya volume fluida perekah, skenario 2 lebih efisien karena untuk memimalisir
terjadinya penurunan atau efisiensi aliran hidrokarbon menuju ke sumur akibat
penyebaran yang tidak merata. Laju alir dan NPV skenario 2 jauh lebih optimaldari
skenario 1. Jadi desain skenario 2 lebih efisien untuk diterapkan pada sumur Alpha
sebagai upaya peningkatan produksi berdasarkan hasil simulasi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]