Keberadaan Perusahaan Perkeretaapian Kediri Stoomtram Maatschappij di Kediri Tahun 1930-1970
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai keberadaan perusahaan Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) di Kediri, yang beroperasi di bidang jasa angkutan kereta api. Pokok permasalaan yang dikaji dalam skripsi ini adalah latar belakang didirikannya perusahaan KSM, dinamika perusahaan KSM, dan pengaruh yang ditimbulkan dari keberadaan perusahaan KSM terhadap terhadap kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi ekonomi dan teori yang digunakan adalah teori sosiologi industri oleh Soerjono Soekanto. Berdasarkan hasil penelitian, latar belakang didirikannya perusahaan KSM adalah permintaan industri di daerah pedalaman Kediri dalam mengangkut komoditas yang dihasilkan dalam jumlah banyak. Jalur kereta api di Kediri telah ada sejak tahun 1881, dimana jalur tersebut merupakan bagian dari jalur lintas Sidoarjo-Kertosono-Blitar yang dibangun oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen. Sayangnya, kereta api hanya melewati daerah pinggiran Kediri yang diteruskan ke Blitar melalui Tulungagung, sehingga tidak menjangkau daerah pedalaman. KSM tidak luput dari dampak Malaise, yang membuat pendapatannya menurun secara drastis. Belum lepas dari dampak yang ditimbulkan oleh Malaise, pada tahun 1942, Jepang datang dan mengambil alih Hindia Belanda. Selama masa pendudukan Jepang, operasi perkeretaapian KSM di Hindia Belanda terhenti, namun perusahaan pusat di Amsterdam tetap beroperasi. Pasca kemerdekaan Indonesia, KSM bergabung dengan Staatsspoorwegen dalam Verenigd Spoorwegbedrijf hingga KSM dilikuidasi. Keberadaan perusahaan KSM mampu meningkatkan perekonomian di daerah-daerah yang dilalui kereta api. Pengangkutan komoditas hasil industri menjadi lebih lancar dan orang-orang dapat dengan mudah berpindah tempat dengan cepat.