• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Skrining Fitokimia dan Potensi Daya Hambat Ekstrak Mondokaki (Tabernaemontana Divaricata, L) terhadap Mycobacterium Tuberculosis H37Rv

    Thumbnail
    View/Open
    Ulfa Ernasari_182210101158.pdf (1.804Mb)
    Date
    2024-01-26
    Author
    ERNASARI, Ulfa
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tuberkulosis merupakan penyakit kronis, infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis ditandai dengan jaringan granulasi nekrotik yang sesuai terhadap bakteri ini. Kami mencoba untuk meneliti ekstrak Tabernaemontana divaricata, L. (tanaman mondokaki) pada seluruh bagian tanamannya karena ingin mengetahui kandungannya terhadap aktivitas Mycobacterium tuberculosis H37Rv. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pelarut yang berbeda polaritas yaitu n-heksana, diklorometana, etil asetat dan residu. Setelah dilakukan ekstraksi bertingkat kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas terhadap Mycobacterium tuberculosis dengan metode resazurin. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam skrining awal untuk mendapatkan obat antituberkulosis dari alam. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode remaserasi menggunakan pelarut metanol. Hasil dari ekstraksi selanjutnya di pekatkan dan difraksinasi secara bertingkat menggunakan metode partisi cair-cair. Pelarut yang digunakan dalam fraksinasi adalah n-heksana, diklorometana, dan etil asetat. Konsentrasi sampel yang diuji yaitu 25, 100, 500, 1000 µg/mL dengan kontrol positif menggunakan isoniazid (INH). Hasil uji antituberkulosis dibaca menggunakan ELISA reader pada panjang gelombang 620 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektrak tanaman mondokaki (Tabernaemontana divaricata, L), fraksi n-heksana, fraksi diklorometana, dan fraksi etil asetat mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Keempat sampel tidak mengandung senyawa terpenoid. Hasil pengujian antituberkulosis menunjukkan nilai IC50 sampel ekstrak tanaman mondokaki sebesar 13,50 µg/mL, fraksi n-heksana sebesar 2,99 µg/mL, fraksi diklorometana sebesar 1,74 µg/mL, dan etil asetat sebesar 0,17 µg/mL. Dari hasil penelitian yang diperoleh, terdapat sampel yang nilai IC50 lebih rendah dari kontrol positif isoniazid yaitu fraksi etil asetat dengan hasil 0,17 µg/mL sehingga disimpulkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas paling baik sebagai agen antituberkulosis.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124571
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1532]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository