Pengaruh Berbagai pH Medium terhadap Pertumbuhan Rhizopus sp. Perusak Buah Makadamia (Macadamia integrifolia).
Abstract
Buah makadamia merupakan buah yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Proses pemanenan secara konvensional yang dilakukan di PTPN XII menyebabkan
buah makadamia rentan terkontaminasi oleh Rhizopus sp. selama proses produksi
sehingga menyebabkan penurunan kualitas pada buah yang dihasilkan. Faktor
lingkungan memainkan peran penting dalam mengelola aktivitas mikroba, baik
dalam proses maupun pengendalian, karena pertumbuhan mikroba membutuhkan
kondisi lingkungan yang cocok. Adanya pH menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi pertumbuhan mikroba. Pertumbuhan mikroba dan enzim yang
dihasilkan merupakan akibat langsung dari perubahan pH lingkungan. Fungsienzim
dapat terganggu pada tingkat keasaman mengakibatkan hilangnya kemampuan
enzim dalam menguraikan sumber nutrisi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh perubahan pH medium terhadap pertumbuhan Rhizopus sp.
pada ekstrak makadamia (Macadamia integrifolia)..
Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan. Tahap (1) Rhizopus sp. yang
digunakan diperoleh dari isolasi makadamia yang telah diremajakan di media
PDA. Isolat ini kemudian diinokulasikan pada media PDA . Tahap (2) 50 g
serbuk makadamia dihidrolisis dalam 500 mL 1M NaOH dipanaskan dalam
suhu 80 °C dengan hotplate selama 6 jam dan didinginkan lalu dilakukan
pengukuran pH menggunakan universal indikator dan dinetralkan pH pada hasil
hidrolisis dengan menambahkan CH3COOH hingga universal indikator
menunjukkan pH 7 untuk selanjutnya disaring menggunakan kertas saring.
Tahap (3) proses presipitasi dan tahap pemurnian. Presipitasi berfungsi untuk
menurunkan kelarutan. Presipitasi dilakukan menggunakan sentrifugasi 8000
rpm selama 10 menit, mengunakan penambahan etil alkohol dengan
perbandingan 1:4 atau 300 µL sampel dan 1200 µl etil alcohol. Pelet yang terkumpul selajutnya dikeringkan pada oven dengan suhu 55°C untuk
menghilangkan kandungan etil alkohol 97% dalam ekstrak, sehingga diperoleh
ekstrak murni dari makadamia. Tahap (4) penambahan larutan buffer yang
digunakan pada variasi pH asam atau pH 4-6 adalah buffer asetat 100 µM, dan
buffer yang digunakan pada variasi pH basa atau pH 7-9 adalah buffer fosfat
100µM. Tahap (5) pembuatan media ekstrak alkali makadamia yang memiliki
komposisi 0,1 % ekstrak makadamia dan 2% agar. Tahap (6)inokulasi isolate
yang berumur 2 hari pada 12 bagian cawan petri dan di inkubasi pada suhu 37°C
untuk selanjutnya dilakukan pengamatan setiap 6 jam.
Pertumbuhan Rhizopus pada pH 5 dan pH 6 mencapai persentase 100%,
menunjukkan pertumbuhan keseluruhan pada 24 titik pertumbuhan. Ini
menandakan bahwa pH optimal bagi pertumbuhan Rhizopus pada buah
makadamia berada dalam rentang pH 5 hingga pH 6. Pertumbuhan Rhizopus
pada pH 7 terjadi pada 16 titik pertumbuhan dengan persentase sebesar 66,66%.
Penurunan pertumbuhan terjadi pada pH 8 dan pH 9. pH 8 mengalami
pertumbuhan pada 9 titik dari total 24 titik, menghasilkan persentase sebesar
37,5%. Pada pH 9, pertumbuhan terjadi hanya pada 4 titik, dengan persentase
sebesar 16,66%. pH 4 tidak menunjukkan pertumbuhan, mungkin disebabkan
oleh keasaman pada media dengan pH 4.