Show simple item record

dc.contributor.authorYUNITASARI, Erma
dc.date.accessioned2024-10-30T06:44:51Z
dc.date.available2024-10-30T06:44:51Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.nim192310101038en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124505
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 30 Oktober 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kontrol diri dengan kejadian nomophobia pada remaja awal di wilayah agrikultural Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 333 remaja awal kelas VII, VIII, dan IX di SMP Negeri 1 Wuluhan dan SMP Negeri 2 Wuluhan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2023 dengan cara menyebarkan kuesioner kontrol diri untuk menilai kontrol diri dan Nomophobia Questionnaire (NMP-Q) untuk menilai kejadian nomophobia. Analisis hubungan kedua variabel menggunakan uji korelasi kendall tau c dengan nilai ρ value < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kontrol diri sedang yaitu 203 responden (61,3%) dan sisanya yaitu 129 responden (38,7%) memiliki kontrol diri tinggi. Sedangkan pada variabel kejadian nomophobia, sebagian besar responden yaitu 197 responden (59,2%) mengalami nomophobia sedang dan sisanya yaitu 73 responden (21,9%) mengalami nomophobia berat, 62 responden (18,6%) mengalami nomophobia ringan, serta hanya 1 responden (0,3%) yang tidak mengalami nomophobia. Hasil analisis bivariat menggunakan uji korelasi kendall tau c didapatkan nilai ρ value = 0,001 dan r = -0,229. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan kejadian nomophobia pada remaja awal di wilayah agrikultural Kabupaten Jember. Kedua variabel tersebut memiliki korelasi -0,229 yang artinya korelasi lemah dan arah korelasi negatif berarti semakin tinggi kontrol diri maka semakin ringan kejadian nomophobia. Kejadian nomophobia pada remaja awal semakin sering terjadi sebagai dampak meningkatnya angka kepemilikan telepon pintar pada remaja awal. Oleh karena itu, remaja awal membutuhkan kontrol diri yang adekuat agar dapat mengelola penggunaan telepon pintar. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan kejadian nomophobia pada remaja awal di wilayah agrikultural Kabupaten Jember. Perawat jiwa dan perawat komunitas diharapkan dapat berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menyusun intervensi keperawatan yang sesuai dengan kategori kontrol diri dan kejadian nomophobia pada siswaen_US
dc.description.sponsorshipDPU: Ns. Yeni Fitria, S.Kep., M.Kep. DPA: Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Jen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectKontrol Diri Remajaen_US
dc.subjectKejadian Nomophobiaen_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titleHubungan Kontrol Diri dengan Kejadian Nomophobia pada Remaja Awal di Wilayah Agrikultural Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Yeni Fitria, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Jen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_juni_2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record