Hubungan Pengalaman Body Shaming dengan Perilaku Self-Harm pada Remaja Awal di Wilayah Pertanian Kabupaten Jember
Abstract
Banyaknya body shaming pada masa remaja awal berisiko menimbulkan ketidakmampuan dalam menghadapi stres dengan baik sehingga memicu coping maladaptif seperti self-harm yang dapat menimbulkan risiko bunuh diri yang mengancam jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengalaman body shaming dengan perilaku self-harm pada remaja awal di daerah pertanian. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 376 orang dengan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling pada siswa SMP di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Pengalaman body shaming diukur menggunakan kuesioner pengalaman body shaming, sedangkan perilaku self-harm pada remaja diukur menggunakan kuesioner self-harm behavior yang disengaja. Hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0,000 yang berarti p-value < 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara pengalaman body shaming dengan perilaku self-harm pada remaja awal di kawasan pertanian kabupaten Jember. Hasil uji korelasi menunjukkan sebesar 0,117 yang berarti mempunyai kekuatan sangat lemah dengan arah korelasi positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengalaman body shaming maka semakin tinggi pula perilaku self-harm pada remaja awal. Untuk mencegah perilaku menyakiti diri sendiri remaja dapat lebih bisa menerima dan menghargai kelemahan dan kelebihannya serta berani menegur pelaku dengan mengatakan bahwa perlakuan tersebut menyakiti dirinya.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1527]