Pengembangan Model Pembelajaran Motivation, Orientation, Reading, Investigation, Sharing dan Evaluation (MORISE) Untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran IPA SMP
Abstract
Di zaman modern ini pendidikan memegang peranan penting dalam
menciptakan generasi-generasi bangsa yang mampu mengimbangi laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan di abad 21 merupakan
pembelajaran yang berbasis student centered, peserta didik diberi kebebasan dalam
mencari sumber belajar. Peserta didik tidak hanya diarahkan untuk memiliki
pengetahuan saja, tetapi harus memiliki sikap ilmiah dan keterampilan abad 21,
salah satunya ialah kemampuan literasi sains. Kebutuhan akan model pembelajaran
merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan literasi sains.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran MORISE yang
valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan literasi sains dan hasil belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model
pengembangan 4-D dari Thiagarajan yang terdiri atas empat tahap define, design,
develop, dan disseminate. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap
tahun ajaran 2021/2022 di SMPS Al Baitul Amien Jember untuk uji coba kelas kecil
serta uji coba kelas besar dan 4 sekolah diseminasi yaitu SMPN 4 Jember, SMPN
10 Jember dan SMPS Darus Sholah Jember. Teknik pengumpulan data melalui
angket, observasi serta tes berupa soal pre-test dan post-test. Analisis penelitian
meliputi analisis validitas model, kepraktisan model dan efektivitas model.
Hasil penelitian dan pembahasan mengenai model pembelajaran MORISE
meliputi hasil validasi, hasil kepraktisan dan hasil keefektifan. Hasil validasi buku
panduan model pembelajaran MORISE sebesar 93,96% termasuk dalam kategori
sangat valid. Hasil validasi silabus sebesar 98,61% termasuk dalam kategori sangat
valid. Hasil validasi RPP sebesar 89,66% termasuk dalam kategori sangat valid.
Hasil validasi soal pre-test dan post-test sebesar 91,67% termasuk dalam kategori sangat valid. Hasil validasi kemampuan literasi sains sebesar 94,44% termasuk
dalam kategori sangat valid. Didapatkan rerata hasil validasi produk keseluruhan
oleh ahli dan pengguna sebesar 93,67% dengan kategori sangat valid, sehingga
model pembelajaran MORISE layak digunakan sebagai alternatif model
pembelajaran IPA di kelas. Hasil uji kepraktisan model pembelajaran MORISE
pada uji kelompok kecil untuk keterlaksanaan pembelajaran sebesar 98% dan pada
uji kelompok besar sebesar 95% termasuk dalam kategori sangat praktis. Hasil
angket respon guru pada uji kelompok kecil sebesar 92,71% dan pada uji kelompok
besar sebesar 92,27% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil angket respon
peserta didik pada uji kelompok kecil sebesar 93,39% dan pada uji kelompok besar
sebesar 93,39% termasuk dalam kategori sangat baik. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran MORISE sangat praktis digunakan dalam
pembelajaran. Hasil uji keefektifan model pembelajaran MORISE melalui
penilaian kemampuan literasi sains dan hasil belajar peserta didik. Hasil penilaian
kemampuan literasi sains uji kelompok kecil rata-rata sebesar 69 pada pertemuan
pertama dan 74 dengan kategori sangat baik pada pertemuan ketiga. Hasil penilaian
kemampuan literasi sains pada uji kelompok besar rata-rata sebesar 78,71 pada
pertemuan pertama dan sebesar 82,03 dengan kategori sangat baik pada pertemuan
ketiga. Hasil belajar peserta didik ditunjukkan oleh hasil N-Gain pada uji kelompok
kecil sebesar 0,5 dan pada uji kelompok besar sebesar 0,52 dengan kategori sedang.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran MORISE efektif
digunakan dalam pembelajaran.