Show simple item record

dc.contributor.authorSHABRI, Hammam Arif
dc.date.accessioned2024-10-09T04:56:37Z
dc.date.available2024-10-09T04:56:37Z
dc.date.issued2023-03-20
dc.identifier.nim192010101104en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124369
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 9 Oktober 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractSusu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar mammae mamalia betina. Kandungan nutrisi dari air susu hampir mencakup keseluruhan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Foodborne disease adalah penyakit akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh agen biologi seperti mikroorganisme atau agen kimia. Salah satu mikroorganisme penyebab foodborne disease terutama pada susu sapi yang paling sering adalah Salmonella sp. Munculnya Salmonella sp. pada susu sapi disebabkan karena metode pemerahan yang belum memenuhi standar terutama mengenai manajemen higiene pemerahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara higiene pemerahan dengan kontaminasi Salmonella sp. pada susu sapi di Kabupaten Jember. Penelitian observasional analatik ini dilakukan pada seluruh pemerah susu sapi di Kabupaten Jember dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran pada bulan adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jember dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan Agustus 2022 hingga Februari 2023. Sampel susu sapi dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan mikrobiologi menggunakan metode kultur pada media selektif dan pengecatan Gram untuk mengetahui keberadaan kontaminan Salmonella sp. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pemerah di Kabupaten Jember didominasi oleh jenis kelamin pria (92,1%), mayoritas berusia 15-65 tahun (97,4%), sebagian besar pemerah menempuh pendidikan SMA/SMK (47,4%), dan sebagian besar bekerja kurang dari 10 tahun (57,9%) dengan jmlah sampel mencapai 38 orang. Melalui hasil observasi, mayoritas pemerah mendapat hasil baik pada proses higiene sebelum (78,9%), saat (71,1%), dan pasca pemerahan (89,5%), serta terdapat kontaminasi bakteri Salmonella sp. (60,5%) pada susu sapi hasil perahan di Kabupaten Jember. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara proses higiene sebelum pemerahan dengan kontaminasi Salmonella sp. p = (0,13) (p-value < 0,05), tidak terdapat hubungan antara proses higiene saat pemerahan dengan kontaminasi Salmonella sp. p = 0,145 (p-value > 0,05), tidak terdapat hubungan antara proses higiene pasca pemerahan dengan kontaminasi Salmonella sp p = 0,138 (p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara proses higiene sebelum pemerahan dengan kontaminasi Salmonella sp. pada susu sapi di Kabupaten Jember. Hasil lain menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara proses higiene saat dan pasca pemerahan dengan kontaminasi Salmonella sp. pada susu sapi di Kabupaten Jember.en_US
dc.description.sponsorship1. DPU: Dr. dr.Diana Chusna Mufida, M.Kes 2. DPA: dr.Bagus Hermansyah, M.Biomed.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectSusu Sapien_US
dc.subjectHigiene Pemerahanen_US
dc.subjectInfeksi Salmonellaen_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titleHubungan Higiene Pemerahan dengan Kontaminasi Salmonella SP. pada Susu Sapi di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr.Diana Chusna Mufida, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr.Bagus Hermansyah, M.Biomeden_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record