Show simple item record

dc.contributor.authorANGGRAINI, Riska Nur
dc.date.accessioned2024-09-18T02:17:36Z
dc.date.available2024-09-18T02:17:36Z
dc.date.issued2024-07
dc.identifier.nim201810201079en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124351
dc.description.abstractPada saat ini penyakit diabetes melitus di Indonesia sebesar 1,5% dari 172,5 juta jiwa, dan menurut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyatakan bahwa penyakit diabetes meningkatb 70 kali lipat. Perkembangan teknologi memberikan kemudahan terhadap aktivitas manusia terutama dalam dunia kesehatan, tentunya memberikan dampak bagi masyarakat, dimana hampir semua aktivitas manusia dilakukan secara instan. Akibatnya akan banyak masyarakat cenderung memilih makanan cepat saji, yang mana di antara makanan tersebut tinggi akan kadar gula darah. Kadar gula darah atau yang disebut dengan glukosa merupakan hasil dari metabolisme karbohidrat dalam peredaran darah yang dikontrol oleh insulin untuk menjadi sumber energi utama. Faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar gula darah adalah konsumsi karbohidrat secara berlebihan dan melakukan aktivitas fisik yang kurang. Pada saat ini pengukuran kadar gula darah yang dilakukan oleh tenaga medis masih banyak menggunakan teknik invasive, dimana pengukuran ini amsih dianggap kurang efektif. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi kadar gula darah secara non-invasive menggunakan sensor TCRT5000, dimana pengawasan berbasis Internet of Things (IoT) dengan smartphone. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui rancangan bangun alat kadar gula darah berbasis Internet of Things dan tingkat akurasinya dari kinerja alatnya. Pada penelitian ini menggunakan 2 jenis alat, alat invasive berupa glukometer (Safe Accu 2) sebagai alat pembanding dan alat non-invasive yang dibuat sendiri menggunakan sensor TCRT5000. Sebelum pembauatan alat dilakukan pembuatan desain rancangan alat yang kemudian dirangkai. Sebelum alat digunakan dilakukan terlebih dahulu kalibrasi alat dengan menggunakan grafik regresi linear. Proses pengumpulan data dilakukan dengan rentang usia 13-19 tahun dan 2 keadaan yaitu, saat sebelum makan (puasa) dan 2 jam setelah makan. Setelah mendapatkan hasil pengukuran dilakukan pengujian dengan mencari nilai kesalahan alat dan akurasi rata-ratanya. Penelitian ini menghasilkan nilai kesalahan alat sebesar 1,17% sebelum makan (puasa) dan 2,45% saat 2 jam setelah makan. Setelah itu, dapat dihitung akurasi dari alat ukur non-invasive saat sebelum makan (puasa) sebesar 100% - 1,11% = 98,88%, sedangkan 2 jam setelah makan 100% - 2,12% = 97,88%. Jadi, alat ukur ini dapat digunakan untuk pengukur kadar gula darah secara mandiri dengan biaya yang cukup terjangkau dan tanpa melukai bagian tubuh. Hasil analisis statistik diperoleh p-value=0,001, maka dari nilai tersebut dapat disimpulkan adanya korelasi antara nilai kadar gula darah dengan usia.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama Nindha Ayu Berlianti, S.Pd., S.Si., M.Si. Dosen Pembimbing Anggota Bowo Eko Cahyono, S.Si., M.Si., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectBlynken_US
dc.subjectInternet of Thingsen_US
dc.subjectKadar Gula Darahen_US
dc.subjectNon-invasiveen_US
dc.subjectSensor TCRT5000en_US
dc.titlePemanfaatan Sensor TCRT5000 dalam Deteksi dan Monitoring Kadar Gula Darah secara Non-invasive Berbasis Teknologi Internet of Thingsen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Nindha Ayu Berlianti, S.Pd., S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Bowo Eko Cahyono, S.Si., M.Si., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 18 September 2024en_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record