Penerapan Emotional Rhythm Untuk Memperkuat Unsur Dramatik Dalam Editing Film Fiksi Batu Kertas
Abstract
Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama bagi seorang anak, juga
menjadi tempat perlindungan bagi anak dari persoalan di luar rumah.
Keluarga memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan anak hingga
dewasa. Orang tua dituntut untuk mempunyai cara yang tepat ketika mendidik
anaknya sehingga anak dapat dengan mudah memahami dan menelaah
pendapat orang tua dengan baik. Hal-hal mendasar yang seperti ini cukup
berpengaruh untuk mencerminkan sikap dan menjadi teladan bagi semua
anggota keluarga pertama dan utama dalam sejarah hidup sang anak yang
menjadi dasar penting adalah pembentukan karakter manusia. Kekerasan
emosional ini dilakukan dengan cara mengucapkan kata-kata yang
merendahkan anak. Kondisi ini biasanya diikuti dengan tindakan melalaikan
anak, mengisolasi anak dari hubungan sosialnya, atau menyalahkan anak
secara terus-menerus.
Film fiksi bergenre drama lebih menekankan pada sisi human interest
yang bertujuan membawa penonton seakan ikut merasakan kejadian yang
sebenarnya dialami tokoh dalam film, sehingga penonton merasa seakan
sedang berada di dalam film tersebut. Penonton juga dapat merasakan
atmosfir kesedihan, senang, kecewa, dan marah sesuai alur cerita yang
dialami oleh tokoh dalam film. Ketertarikan membuat film dengan
permasalahan di atas karena film yang akan diproduksi mempunyai pesan dan
informasi yang cukup penting untuk disampaikan kepada masyarakat.
Melalui media film seharusnya bisa membuka wawasan dan memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai dampak dari permasalahan tersebut
Film Batu Kertas menggunakan konsep emotional rhythm. Emotional
rhythm editing bertujuan membentuk busur emosional dara pemain film lewat
rangkaian shot dan scene agar dapat penonton dapat merasakan aliran
emosinal lewat cutting point yang di bangun. Penerapan cutting pont
disesuaikan dengan beberapa aspek pendukung seperti komposisi gambar,
pergerakan kamera dan gestur tubuh tokoh. Membangun emotional rhythm
editing dengan di dukung oleh alternative of continuity. Aspek alternative of
continuity editing pada film Batu Kertas yaitu metode continuity editing
(kesinambungan editing), namun dibeberapa scene dipadukan dengan
discontinuity editing yaitu adanya jump cut yang bertujuan untuk penekanan
pesan serta rasa yang ingin disampaikan dikorelasikan alur cerita yang coba
di susun secara naratif pada beberapa scene untuk mendukung film Batu
Kertas.
Penyuntingan gambar dan sinematografi merupakan salah salah satu
unsur sinematik yang murni dimiliki oleh seni film. Setelah tahapan
pengambilan gambar atau produksi sudah selesai, tahapan selanjutnya adalah
editing. Editing film adalah proses pengorganisasian, peninjauan, pemilihan,
dan merakit gambar dan suara yang diambil selama produksi. Pada tahap
editing meliputi beberapa tahapan yaitu organization, assembly, rough cut,
fine cut, picture lock dan online editing. Setelah semua tahapan editing selesai
maka masuk pada proses terakhir paska produksi. Editor menempatkan
semua materi film seperti gambar dan audio yang sudah final dan mengemas
bagaimana film seutuhnya dari mulai opening sampai akhir credit tittle ke
final render.
Penggunaan konsep emotional rhythm dalam editing film Batu Kertas
dapat mendukung untuk merepresentasikan perasaan tokoh utama dan
menciptakan kedekatan emosional tokoh utama dengan penonton. Emotional
rhythm lebih mengutamakan emosi sebagai pembentuk ritme dengan
memusatkan perhatian kepada emosi-emosi yang akan disampaikan oleh
mise-en scene terutama karakter dalam film, sehingga menciptakan sebab
akibat dan menimbulkan kesan dari emosi yang dibentuk dan akan
menciptakan intensitas dramatik sesuai dengan apa yang diinginkan