Pengaruh Model Self-Organised Learning Environment (Sole) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan hasil Belajar Geografi Peserta Didik di Sma
Abstract
Pendidikan merupakan kata kunci dari sebuah usaha untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia. Perkembangan abad 21 semakin pesat dari teknologi
sampai dengan pendidikan, seoarang guru haruslah dapat mengikuti
perkembangan tersebut dengan mengkreasikan dan memadukan antara model
pembelajaran dengan teknologi. Dalam proses belajar mengajar pada SMAN 1
Glenmore dimana hampir seluruh guru memanfaatkan informasi melalui internet
sebagai sumber belajar, tidak hanya itu sebagian besar peserta didik juga telah
memiliki perangkat pintar serta luasnya penggunaan jaringan hot spot yang dapat
diakses di setiap kelas, tetapi guru hanya memanfaatkan internet sebagai media
untuk mencari materi pembelajaran saja dan penggunaan model pembelajaran
yang masih konvensional sehingga pemahaman materi peserta didik masih
kurang. Pelaksanaan pembelajaran geografi akan lebih baik jika menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi.
Model pembelajaran Self-Organized Learning Environment (SOLE)
menekankan pada pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet. Selain
itu, model pembelajaran ini dapat menyelidiki keterampilan dalam berpikir kritis
dan pemahaman materi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memastikan bagaimana
model pembelajaran Self-Organized Learning Environment (SOLE)
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa SMA dan hasil belajar geografi.
Jenis penelitian eksperimen semu atau eksperimen semu digunakan dalam
penelitian ini, dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol menjadi dua kelas.
Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode cluster random sampling,
dengan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen. Pemilihan kelas dilanjutkan dengan uji homogenitas untuk
mengetahui apakah populasi homogen atau heterogen. Kemudian diolah kembali
dengan menggunakan uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov, dari hasil
tes tersebut didapatkan, pre-test pada kelas eksperien yaitu sebesar 0,90 dan kelas
kontrol 0,174, untuk post-test kelas eksperimen adalah 0,200 dan di kelas kontrol
0,80. Uji normalitas terhadap hasil belajar diperoleh hasil pre-test pada masing masing kelas memperoleh skor 0,200, post-test hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen memperoleh skor 0,138, dan kelas kontrol memperoleh skor 0,163.
Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa pre-test dan post-test keduanya
terdistribusi secara normal.
Hasil yang didapatkan dari pengujian menggunakan Independent Samples T test untuk keterampilan berpikir kritis menunjukkan Sig. (2-tailed) sebesar 0,002
sedangkan untuk hasil belajar menunjukkan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Kedua
hasil tersebut berada dibawah 0,05, sehingga dapat diartikan bahwasannya
Berdasarkan pengambilan keputusan, jika nilai .Sig kurang dari 0,05 maka model
Self-Organized Learning Environment (SOLE) berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan berpikir kritis geografi siswa dan hasil belajar geografi di SMA.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari
penggunaan model Self-Organised Learning Environment (SOLE) untuk
keterampilan berpikir kritis peserta didik dan hasil belajar peserta didik, sehingga
model pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi alternatif bagi guru guna
meningkatkan dan mengoptimalkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar
yang dimiliki oleh peserta didik.