• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Yurisdiksi International Criminal Court (ICC) terhadap Rodrigo Duterte atas Kebijakan War on Drugs di Filipina

    Thumbnail
    View/Open
    AMELIA RHOHMATUL TRI WAHYUNI 200910101055 WATERMARKED REPOSITORY.pdf (933.2Kb)
    Date
    2024-08-16
    Author
    WAHYUNI, Amelia Rhohmatul Tri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini membahas ketidakmampuan International Criminal Court (ICC) dalam mengadili Presiden Rodrigo Duterte atas kebijakan War on Drugs di Filipina. Implementasi kebijakan tersebut mengakibatkan banyak kematian tanpa proses peradilan, sehingga mendapat kecaman internasional karena indikasi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data sekunder melalui studi pustaka terhadap buku, artikel ilmiah, jurnal, situs resmi, dan surat kabar. Keabsahan data penelitian diuji melalui teknik triangulasi sumber dengan analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui tahapan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Konsep yurisdiksi melalui prinsip universal memiliki makna bahwa ICC sebagai lembaga peradilan dalam skala internasional memiliki yurisdiksi terhadap Negara Pihak yang meratifikasi Statuta Roma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ICC memiliki yurisdiksi untuk mengadili Rodrigo Duterte atas kebijakan War on Drugs di Filipina melalui empat prinsip yurisdiksi yaitu personal, teritorial, temporal, dan material. Ketidakberhasilan ICC untuk menjalankan fungsi yurisdiksinya atas Filipina terhadap Rodrigo Duterte dikarenakan tiga faktor. Pertama, sifat hukum Statuta Roma yang komplementer terhadap Undang-Undang Negara Pihak sehingga terbatas dalam kemampuan dan aksesnya karena harus memperhatikan kriteria kedaulatan negara, perizinan yang diberikan oleh negara, dan kepatuhan. Kedua, Pemerintah Filipina terus menunjukkan sikap tidak kooperatif sehingga menghambat proses yang dijalankan oleh ICC. Ketiga, kedudukan Statuta Roma sebagai landasan hukum ICC dalam mengatur yurisdiksi atas Negara Pihak yang mengundurkan diri sifatnya ambigu karena memunculkan poin yang bertolak belakang.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124177
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5609]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository