Show simple item record

dc.contributor.authorSURUR, Lailatus
dc.date.accessioned2024-08-21T07:57:16Z
dc.date.available2024-08-21T07:57:16Z
dc.date.issued2022-07-22
dc.identifier.nim170810101161en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124166
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lina Tgl 21 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractMigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain baik untuk sementara maupun menetap selamanya. Brain drain adalah migrasi intelektual atau berpindahnya seseorang yang memiliki keahlian dari suatu negara ke negara lain dengan juguan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Berbagai pertimbangan dilakukan oleh seorangimigran termasuk salah satunya adal GDP dan tingkat keamanan negara yang dituju. GDP adalah ukuran kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara, dengan GDP kita bisa mengetahui bagaimana keadaan rata rata penduduk, apakah sejahtera atau sebaliknya. Tingkat kemanan suatu negara menjadi pertimbangan karena kestabilansosial dan pilitik digera tujuan menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan guna ketenangan dalam menjalankan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatpry. Penelitian ini dilakukan di beberapa negara di Asean. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk data panel. Aplikasi pengolahan data menggunakan SPSS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari 4 negara dengan kurun waktu dari 2007-2020. Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah jumlah brain drain, GDP, dan indeks keamanan suatu negara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendapatan perkapita atau GDP berpengaruh negatif terhadap brain drain, artinya jika pendapatan per kapita yang dimiliki oleh negara tujuan naik maka brain drain atau migrasi tenaga kerja terdidik Indonesia mengalami penurunan. Begitu sebaliknya, apabila pendapatan per kapita negara tujuan turun maka brain drain atau migrasi tenaga kerja terdidik Indonesia mengalami kenaikan. Index keamnan negara sosial dan politik memiliki hubungan yang negative dengan brain drain atau migrasi tenaga terdidik. Artinya jika tingkat keamanan negara dari konflik sosial dan politik yang dimiliki oleh negara tujuan naik maka brain drain tenaga terdidik Indonesia mengalami turun. Begitupun juga sebaliknya, apabila tingkat keamanan negara dari konflik sosial dan politik negara tujuan tujuan turun maka brain drain atau migrasi tenaga terdidik Indonesia mengalami kenaikan.en_US
dc.description.sponsorshipFivien Muslihatinningsih, S.E., M.Si. Aisah Jumiati, S.E., M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectBRAIN DRAINen_US
dc.subjectGDPen_US
dc.subjectSECURITY LEVEL OF A COUNTRYen_US
dc.titleDeterminan Brain Drain : Studi Kasus 4 Negara di Aseanen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiEkonomi Pembangunanen_US
dc.identifier.pembimbing1Fivien Muslihatinningsih, S.E., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Aisah Jumiati, S.E., M.P.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record