Show simple item record

dc.contributor.authorPUTRA, Ricky Aprileo Pratama
dc.date.accessioned2024-08-21T02:05:50Z
dc.date.available2024-08-21T02:05:50Z
dc.date.issued2023-02-17
dc.identifier.nim192310101081en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124117
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 21 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractPasien diabetes melitus tipe 2 menjadi salah satu pasien yang rentan terkena infeksi salah satunya infeksi covid-19. Pandemi covid-19 memberikan dampak pada pemerintah untuk mebuat kebijakan-kebijakan salah satunya PPKM. Adanya kebijakan tersebut membuat pasien diabetes melitus tipe 2 mengalami keterbatasan dalam akses pengobatan khususnya di layanan kesehatan. Hal ini akan berkontribusi terhadap rendahnya kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tipe 2. Terapi farmakologi menjadi salah satu penatalaksanaan dalam mengontrol kadar gula dalam darah. Apabila tidak terkontrol akan menimbulkan banyak komplikasi. Dari sini pasien diabetes melitus tipe 2 harus mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai pengobatannya sebagai sebuah solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pengambilan keputusan yang tepat akan menentukan keberhasilan dari pengobatan yang dilakukannya khususnya perihal konsumsi obat-obatan. Pengambilan keputusan tepat dimaksudkan bahwa pegambilan keputusan diambil berdasarkan fakta, kerasionalan, pertimbangan, objektif, dan sistematis. Penelitian ini menggunakan korelasional deskripstif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan aplikasi G*Power versi 3.1.9.4. dengan sampel sejumlah 112 pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani pengobatan. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini yakni pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani pengobatan, pasien diabetes melitus tipe 2 yang memiliki satu gaya pengambilan keputusan, mampu berkomunikasi dengan baik, dan bersedia menjadi responden penelitian. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner GDSM (General Decision Making Style) dan MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8). Analisis univariat untuk data kategorik karakteristik responden akan disajikan dalam bentuk frekuensi dan presentase. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya pengambilan keputusan pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang menjalani pengobatan sebagian besar responden memiliki gaya pengambilan keputusan intuisi sebesar 68,8%. Sedangkan pada variabel kepatuhan minum obat, pasien diabetes melitus tipe 2 masuk dalam kategori patuh minum obat yakni sebesar 44,6%. Analisa data dengan menggunakan uji Fisher’s exact test didapatkan hasil bahwa nilai p value = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara gaya pengambilan keputusan dengan kepatuhan minum obat. Pasien diabetes melitus tipe 2 yang memiliki gaya pengambilan keputusan intuisi cenderung tidak patuh dalam konsumsi obat yakni sebanyak 57,1% dibandingkan dengan yang patuh (28,6%). Sedangkan, pasien diabetes melitus tipe 2 yang memiliki gaya pengambilan keputusan rasional sebagian besar patuh dalam konsumsi obat-obatan yakni sebesar 81,5% dibandingkan dengan yang tidak patuh (18,5%). Gaya pengambilan keputusan intuisi yakni pengambilan keputusan yang lebih mengandalkan firasat dan perasaan serta bersfiat subjektif. Gaya pengambilan keputusan rasional menjadi gaya pengambilan keputusan yang baik dan ideal karena bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten, fakta, dan memertimbangkan berbagai aspek. Dari sini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya pengambilan keputusan dengan kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tipe 2 pada masa pandemi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates, Jember. Perawat dapat mengarahkan pasien diabetes melitus untuk menggunakan gaya pengambilan keputusan rasional dalam menjalani pengobatannya. Perawat disini dapat memberikan edukasi atau informasi seputar pengobatan diabetes sehingga pasien mampu menggunakan informasi tersebut dalam menjalankan pengobatannya khususnya mengenai konsumsi obat-obatan antidiabetik oral.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Jon Hafan Sutawardana, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB. Ns. Akhmad Zainur Ridla, S.Kep., MAdvN.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectGAYA PENGAMBILAN KEPUTUSANen_US
dc.subjectMINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2en_US
dc.subjectPADA MASA PANDEMI COVID-19en_US
dc.subjectPUSKESMAS KALIWATES, JEMBERen_US
dc.titleHubungan Gaya Pengambilan Keputusan dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwates, Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Jon Hafan Sutawardana, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep. MB.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Akhmad Zainur Ridla, S.Kep., MAdvN.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record