• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Eksploitasi Anak Perempuan di Filipina dalam Perspektif Feminisme Sosialis

    Thumbnail
    View/Open
    Zidnia Shafira Putri - 200910101037.pdf (787.8Kb)
    Date
    2024-07-31
    Author
    PUTRI, Zidnia Shafira
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Eksploitasi anak merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang masih terjadi di berbagai wilayah, termasuk Filipina yang memiliki laporan kasus tertinggi kedua di Asia Tenggara. Banyak anak dari keluarga kurang mampu terjebak dalam berbagai bentuk eksploitasi, seperti bekerja di bar atau klub malam, menjadi buruh kasar, dan terlibat dalam perdagangan manusia. Upaya Pemerintah Filipina untuk menangani masalah ini, seperti pengesahan Undang-Undang perlindungan anak, pemberian sanksi bagi pelaku, dan dukungan melalui penyuluhan serta penyediaan lapangan kerja, belum mampu mengatasi masalah ini secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alasan mengapa eksploitasi anak, terutama anak perempuan masih terjadi di Filipina meskipun telah dilakukan berbagai upaya penanganan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan melakukan studi literatur. Data analisis menggunakan pendekatan Teori Feminisme Sosialis dari Juliet Mitchell, yang menjelaskan bahwa Kapitalisme menciptakan perbedaan kelas sosial yang mengakibatkan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, serta Patriarki yang mengakibatkan perempuan dan anak-anak dianggap sebagai objek seksual lebih lemah dan mudah di eksploitasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksploitasi anak, terutama anak perempuan di Filipina dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, Kapitalisme menciptakan perbedaan kelas sosial yang memaksa anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bekerja demi bertahan hidup. Kedua, Patriarki menyebabkan perempuan dan anak-anak dianggap lemah dan lebih mudah dieksploitasi, terutama dalam industri seksual. Serta adanya peran keluarga sebagai pendukung Kapitalisme dan Patriarki sering kali memaksa anak-anak untuk bekerja karena tekanan ekonomi. Selain faktor ekonomi, aspek budaya dan normatif juga memperkuat praktik eksploitasi anak, dengan budaya tradisional yang menganggap anak yang membantu perekonomian keluarga sebagai hal yang wajar dan bentuk penghormatan kepada orang tua. Penelitian ini menyimpulkan bahwa eksploitasi anak perempuan di Filipina masih berlangsung karena ketidaksetaraan kelas sosial yang diakibatkan oleh Kapitalisme, Patriarki, dan dukungan budaya yang menganggap eksploitasi sebagai norma sosial. Upaya penanganan yang lebih efektif diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124065
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5688]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository