• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peranan Kontras (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) dalam Menangani Kasus Pelanggaran HAM Talangsari 2001-2010

    Thumbnail
    View/Open
    repository aziz.pdf (1.733Mb)
    Date
    2024-07-24
    Author
    IBRAHIM, Aziz Maulana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) muncul pada masa reformasi sebagai respon terhadap banyaknya kasus pelanggaran HAM pada masa Orde Baru. Skripsi ini membahas peran KontraS dalam menangani kasus pelanggaran HAM Talangsari yang terjadi pada tahun 1989. kasus Talangsari Lampung yang terjadi baru mendapat perhatian pada masa setelah reformasi 1998.Pemerintah Orde Baru melakukan pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat dan juga kebebasan pers. Talangsari pertama dikemukakan lewat Pers/Berita. KontraS tidak lepas menyiarkan berita tentang peristiwa Talangsari Lampung. KontraS secara resmi berperan sebagai advokator pada 25 Mei 2001. Namun proses pertimbangan turut serta KontraS dalam kasus ini dimulai ketika muncul publikasi Tragedi Talangsari di Lampung. Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Mengapa KontraS terlibat menangani kasus pelanggaran HAM Talangsari tahun 2001 (2) Bagaimana usaha KontraS dalam menangani kasus pelanggaran HAM Talangsari pada tahun 2001- 2010 (3) Bagaimana Pengaruh KontraS dalam Menangani kasus pelanggaran HAM Talangsari. Penelitian ini dalam upaya untuk mengetahui Peranan KontraS dalam penanganan kasus pelanggaran HAM khususnya pada kasus Talangsari. Penelitian teori Peran Biddle dan Thomas (Role Theory) dan pendekatan Sosiologi Politik serta menggunakan metode sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber (3) kritik sumber (verifikasi) (4) interpretasi dan (5) penulisan. Hasil dari Penelitian ini adalah KontraS menemukan banyaknya pergerseran fakta yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru, ini terlihat dari bagaimana Pemerintah dalam mengontrol Pers pada tahun 1989. KontraS terlibat dalam kasus Talangsari untuk membantu korban tergabung kedalam PK2TL (Paguyuban Keluarga Korban Talangsari) yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Langkah-langkah yang diambil KontraS meliputi investigasi, yang kemudian hasilnya diserahkan kepada Komnas HAM untuk diajukan kepada Kejaksaan Agung agar menghadirkan pengadilan HAM Ad Hoc. Selain itu, KontraS mengadakan audiensi dengan DPR-RI untuk mendapatkan dukungan dalam menyelesaikan kasus tersebut. Tidak hanya berhenti di situ, KontraS juga berkoordinasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memproyeksikan penyelesaian kasus pelanggaran HAM Talangsari. Lambatnya penanaganan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM mendorong terbangunnya Komunitas penggiat HAM, salah satunya adalah Aksi Kamisan. Aksi ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah yang dilakukan di depan Istana Negara dengan menggunakan baju serta atribut hitam karena telah berjanji untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM pada masa lalu namun pada nyatanya yang terjadi pada realitanya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Dalam upaya menyelesaikan kasus ini, KontraS menghadapi berbagai tantangan, termasuk kompleksitas kasus dan perbedaan pandangan mengenai cara penyelesaian. Beberapa korban memilih untuk menyelesaikan kasus melalui proses islah yang diinisiasi oleh pelaku, Kolonel A.M Hendropriyono, sementara KontraS dan keluarga korban lainnya menginginkan penyelesaian melalui pengadilan HAM Ad Hoc. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa KontraS memainkan peran penting dalam membantu korban pelanggaran HAM Talangsari melalui berbagai langkah strategis seperti investigasi, audiensi, dan koordinasi dengan pemerintah. Penelitian ini menyarankan agar pembaca mendalami perjuangan lembaga non-pemerintah dan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk memahami lebih dalam perjuangan KontraS dan lembaga serupa.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124056
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15507]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository