Sintesis Komposit TiO2/Fe2O3 Menggunakan Metode Hidrotermal dengan Variasi Rasio Mol dan Aktivitas Fotokatalitiknya terhadap Diazinon
Abstract
Material TiO2 merupakan salah satu senyawa semikonduktor yang digunakan
pada berbagai aplikasi khususnya pada bidang fotokatalis. Aktivitas fotokatalitik
material TiO2 dapat ditingkatkan dengan cara memperkecil energi band gap melalui
pembentukan material komposit. Material komposit merupakan kombinasi dari dua
atau lebih semikonduktor yang bergabung secara fisik membentuk material baru
dengan sifat yang lebih baik dari material penyusunnya. Contoh material komposit
salah satunya yaitu komposit TiO2/Fe2O3. Kombinasi antara TiO2 dan Fe2O3
memiliki sifat dapat menyerap cahaya dan mampu memecah molekul air menjadi
molekul radikal yang dapat mendegradasi polutan organik seperti diazinon.
Material komposit TiO2/Fe2O3 dapat disintesis dengan beragam metode, salah
satunya dengan metode hidrotermal. Metode hidrotermal memiliki keunggulan
diantaranya adalah dapat menghasilkan kristal komposit dengan kestabilan tinggi,
ukuran kristal yang lebih seragam, dan mudah dilakukan modifikasi. Karakteristik
dan keberhasilan sintesis komposit TiO2/Fe2O3 dengan metode hidrotermal dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti prekursor, tekanan, suhu hidrotermal,
pengadukan, konsentrasi Fe2O3, dan rasio mol TiO2/Fe2O3. Penelitian ini berfokus
pada pengaruh rasio mol TiO2/Fe2O3 terhadap karakteristik komposit TiO2/Fe2O3
hasil sintesis. Komposit TiO2/Fe2O3 disintesis melalui satu tahap hidrotermal
dengan TiO2 micropowder sebagai prekursor. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh rasio mol TiO2/Fe2O3 terhadap karakteristik komposit
TiO2/Fe2O3 dan mengetahui pengaruh lama penyinaran terhadap aktivitas
fotodegradasi diazinon oleh komposit TiO2/Fe2O3.
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu sintesis komposit
TiO2/Fe2O3 dan uji aktivitas fotodegradasi diazinon. Sintesis komposit TiO2/Fe2O3 dilakukan dengan metode hidrotermal satu tahap. Sintesis komposit TiO2/Fe2O3
dilakukan pada suhu 160oC selama 5 jam dengan variasi rasio mol TiO2/Fe2O3
sebesar 1:0; 1:0,02; 1:0,03; 1:0,08; 1:0,17; 1:0,33; dan 0:1. Komposit TiO2/Fe2O3
selanjutnya dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction), SEM
(Scanning Electron Microscopy), XRF (X-Ray Fluorescence), dan spektrofotometri
UV-Vis diffuse reflectance (DRS).
Hasil analisis XRD menunjukkan seiring meningkatnya konsentrasi mol
Fe2O3 menyebabkan intensitas puncak hematit Fe2O3 pada pola XRD meningkat.
TiO2/Fe2O3 (1:0) memiliki fasa kristal anatase. TiO2/Fe2O3 (1:0,02) sampai dengan
TiO2/Fe2O3 (1:0,33) memiliki fasa kristal anatase dan hematit. TiO2/Fe2O3 (0:1)
memiliki kristalinitas yang rendah. Kristalinitas paling tinggi terdapat pada
komposit TiO2/Fe2O3 (1:0,08) karena memiliki intensitas paling tinggi. Variasi
rasio mol komposit TiO2/Fe2O3 semakin besar menyebabkan ukuran partikel
menjadi lebih besar. Rerata ukuran partikel komposit TiO2/Fe2O3 (1:0) sampai
dengan TiO2/Fe2O3 (0:1) yaitu 177,31 nm; 186,53 nm; 191,37 nm, 192,34 nm,
209,89 nm; 228,26 nm; dan 2.131,8 nm. Morfologi berbentuk bola (sphere) dengan
ukuran partikel >100 nm (berskala mikrometer). Rasio mol TiO2/Fe2O3 semakin
besar menyebabkan meningkatnya kadar(%) Fe dan menurunnya kadar (%) Ti pada
komposit TiO2/Fe2O3. Energi band gap yang didapatkan dari sampel komposit
TiO2/Fe2O3 dengan variasi rasio mol sebesar 1:0; 1:0,02; 1:0,03; 1:0,08; 1:0,17;
1:0,33; dan 0:1 yaitu 3,20 eV, 3,03 eV, 2,94 eV, 2,84 eV, 1,81 eV, 1,74 eV, dan
1,72 eV.
Ketujuh sampel komposit tersebut selanjutnya dilakukan uji fotodegradasi
diazinon dengan variasi lama waktu penyinaran. Variasi lama waktu penyinaran
yang digunakan yaitu 30, 60, 90, dan 120 menit. Lama waktu penyinaran
mempengaruhi aktivasi fotokatalis TiO2 sehingga produk OH radikal yang
terbentuk semakin meningkat. Sampel komposit TiO2/Fe2O3 (1:0,08) memiliki
aktivitas fotodegradasi tertinggi dikarenakan dalam kurun waktu 120 menit mampu
mendegradasi diazinon sebanyak 89,48%.