Abreviasi Baru pada Nama Makanan di Media Sosial X (Twitter) dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Teks Anekdot di SMA
Abstract
Bahasa dan masyarakat memiliki hubungan erat, di mana dinamika sosial serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi penggunaan bahasa. Pada tahun 2022, muncul tren penciptaan abreviasi baru pada nama makanan di media sosial X (Twitter) yang mencerminkan kreativitas kebahasaan. Fenomena ini dapat dianalisis dengan pendekatan morfosemantik, yang mempelajari interaksi antara proses pemendekan kata dan pengaruh terhadap maknanya. Selain itu, fenomena abreviasi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi teks anekdot di SMA. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan morfosemantik untuk mengidentifikasi pola pembentukan dan pemaknaan pada abreviasi baru nama makanan di media sosial X (Twitter). Sumber data penelitian ini adalah postingan media sosial X (Twitter) yang mengandung abreviasi baru nama makanan. Data penelitian mencakup bukti abreviasi baru dalam tangkapan layar postingan di media sosial X (Twitter) selama Juli-Desember 2022. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, teknik baca, dan teknik catat. Analisis data mencakup transkripsi, identifikasi, seleksi, klasifikasi, pengodean, penelusuran kamus, interpretasi, dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian berupa kartu pengumpul data dan tabel analisis data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pola pembentukan abreviasi baru nama makanan di media sosial X (Twitter) yang ditemukan yaitu pengekalan suku pertama dari tiap komponen, pengekalan suku terakhir dari tiap komponen, pengekalan dua huruf pertama dari komponen pertama dan tiga huruf pertama dari komponen kedua, serta pengekalan berbagai huruf dan suku kata yang sukar dirumuskan. Ditemukan pula beberapa pola pembentukan baru, yaitu pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua, pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf terakhir komponen kedua, pengekalan suku kata pertama komponen pertama dan suku kata terakhir komponen kedua, dan pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan empat huruf terakhir komponen kedua. Kemudian penelitian ini menemukan bahwa abreviasi baru nama makanan di media sosial X (Twitter) memiliki bentuk yang sama dengan kata lain yang sebelumnya sudah memiliki makna. Data-data yang terkumpul menunjukkan bagaimana proses abreviasi ini berinteraksi dengan makna leksikal yang ada dan menghasilkan makna baru yang sesuai dengan konteks penggunaannya. Abreviasi tersebut seluruhnya menunjukkan relasi makna berjenis homonim dengan istilah-istilah yang sudah ada. Fenomena ini dapat dimanfaatkan dalam bahan ajar pembelajaran menulis teks anekdot di SMA kelas X sebagai topik cerita anekdot. Elemen capaian dalam bahan ajar ini adalah menulis. Berdasarkan elemen tersebut, tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu menulis teks anekdot berdasarkan fenomena abreviasi nama makanan unik di media sosial.