Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Keparahan Skor COPD Assessment Test Pasien PPOK Derajat Sedang di RSD Dr. Soebandi Jember pada 1 Agustus s/d 30 November 2023
Abstract
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit dengan gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara karena kelainan saluran napas. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan penyebab kematian ketiga di seluruh dunia, menyebabkan 3,23 juta kematian pada tahun 2019 dan menjadi penyebab utama ketujuh perburukan kesehatan di seluruh dunia. Prevalensi yang tinggi menyebabkan pentingnya dilakukan penatalaksanaan dan pemantauan rutin. Prognosis pasien PPOK dapat ditentukan oleh tingkat keparahan obstruksi udara, sesak, indeks massa tubuh (IMT), dan kapasitas aktivitas sehari-hari. Sedangkan IMT masih sering diabaikan oleh pasien PPOK karena dianggap bukan faktor utama pemicu penurunan kualitas hidup yang dikeluhkan oleh pasien. Penilaian tingkat keparahan dan kualitas hidup dilakukan agar dapat menentukan kategori algoritma penatalaksanaan pasien PPOK. Salah satu kuesioner yang dapat digunakan untuk menilai keparahan keluhan klinis yang berdampak pada kehidupan pasien PPOK adalah COPD Assessment Test (CAT).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan studi observasional. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan di RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Agustus-November 2023. Teknik sampling menggunakan metode simple random sampling sejumlah 50 sampel pasien PPOK sedang di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Peneliti memakai jenis instrumen berupa data sekunder yang didapatkan dari data rekam medis dan data primer yang berasal dari hasil perhitungan indeks massa tubuh (IMT) dan COPD Asessment Test (CAT).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]