Pengaruh Oil Losses terhadap Production Loss Melalui Pendekatan Faktor Koreksi pada Transportasi Minyak PT. Pertamina EP Regional 2 Zona 7
Abstract
Permasalahan yang sering muncul pada industri minyak dan gas bumi salah
satunya ialah production loss. Production loss ialah semua proses yang menyebabkan
minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Sistem perpindahan minyak yang
dilakukan PT. Pertamina EP Regional 2 Zona 7 dengan mengirimkan minyak dari shipper
dengan pipa kepada Main Oil Storage Balongan (MOS Balongan). Pengiriman yang
dilakukan menyebabkan kehilangan minyak, dikarenakan perbedaan karakteristik
minyak menyebabkan kehilangan akibat pencampuran dalam pengiriman minyak.
Kehilangan minyak mentah ini dikategorikan menjadi 2 yaitu kehilangan individu dan
kelompok (Hermawan et al., 2020). Kehilangan individu adalah kehilangan individu yang
terjadi pada saat minyak mentah hilang dari satu titik stasiun tertentu dalam proses
pengolahan atau dapat dikatakan sebagai kehilangan yang terjadi akibat faktor minyak
yang terbentuk. Kehilangan kelompok adalah kehilangan dimana perhitungan dilakukan
untuk menghitung kehilangan minyak yang terjadi akibat pencampuran. Kehilangan
emulsi dan penguapan dianggap sebagai kehilangan individu, sedangkan penyusutan
(shrinkage) dianggap sebagai kehilangan kelompok. Penyusutan dalam kehilangan
minyak mengacu pada pengurangan volume minyak mentah yang terjadi selama proses
produksi. Koreksi nilai emulsi faktor dilakukan dengan memperhatikan fraksi volume air
dan specific gravity guna melihat pengaruhnya terhadap pembentukan emulsi.
Kehilangan penguapan dilakukan dengan melakukan input data terkait suhu terhadap
vapor pressure volume yang dilakukan dengan mengikuti standar ketetapan pada masing
– masing lapangan pada tekanan konstan. Faktor koreksi penguapan diasumsikan pada
minyak yang terkoreksi atau menguap berdasarkan temperatur dan jenis minyak yang
terbentuk menyesuaikan dengan masing – masing lapangan. Faktor koreksi penyusutan
memperhatikan net volume dari shipper, dan berat jenis dari shipper. Dari perhitungan
yang dilakukan dapat diketahui mengestimasi potensi kerugian yang diakibatkan losses
yang terjadi pada saat pencampuran terhadap volume produksi minyak.
Pada hasil yang didapatkan untuk emulsi yang terbentuk sebelum sampai pada
terminal pengumpul sebesar 7,21% sepanjang pengiriman minyak pada tambun dan
subang, dengan menyebabkan pengurangan minyak dari data pumping yang dikirimkan
oleh shipper. Pengaruh jenis minyak mentah yang berbeda antar lapangan juga
menyebabkan resiko pencampuran semakin besar. Pada penelitian penguapan dan
penyusutan juga menghasilkan net losses dengan persentase yang berbeda – beda pada
setiap parameternya. Dari total keseluruhan perhitungan antara kehilangan minyak secara
individu dan kelompok didapatkan perbedaan antara net std pumping dengan data yang
perhitungan koreksi yang dilakukan, sekitar 116,06 bbl atau 18451,70 liter. Sehingga,
masing – masing faktor memiliki persentase pengaruhnya terhadap besaran nilai losses
yang terbentuk. Pengaruh persentase faktor yang terjadi juga dapat diakibatkan kesalahan
hasil pengukuran seperti pengukuran temperatur, jarak antar permukaan cairan baik
bagian atas tangki maupun bagian bawah tangki, pembacaan meteran, loss pada pipa,
kebocoran katup (Setiorini & Faputri, 2021).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]