Pemertahanan Bahasa Jawa Masyarakat Jawa di Dusun Gumuk Limo Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini mengkaji tingkat pemertahanan bahasa Jawa di Dusun Gumuk
Limo, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Pada lokasi
penelitian tersebut terdapat tiga bahasa yang digunakan yaitu bahasa Jawa, bahasa
Madura, dan bahasa Indonesia, sehingga menyebabkan terbentuknya masyarakat
bilingual atau bahkan multilingual. Berdasarkan hasil observasi di RW 16 Dusun
Gumuk Limo, dapat diketahui bahwa bahasa Jawa merupakan bahasa yang
menduduki jumlah masyarakat tutur minoritas, sedangkan bahasa Madura
merupakan bahasa yang menduduki jumlah masyarakat tutur mayoritas. Pada
penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat RW 16 Dusun Gumuk Limo, hanya
digunakan dalam situasi-situasi khusus misalnya berkomunikasi dalam situasi
formal.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana tingkat
pemertahanan bahasa Jawa dan apa saja faktor yang mempengaruhi tingkat
pemertahanan bahasa Jawa di Dusun Gumuk Limo, Desa Nogosari, Kecamatan
Rambipuji. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tingkat pemertahanan dan faktor
yang mempengaruhi tingkat pemertahanan bahasa Jawa di lingkungan Dusun
Gumuk Limo, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif untuk
mendeskripsikan tingkat pemertahanan bahasa Jawa dan metode penelitian
kualitatif untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang yang mempengaruhi tingkat
pemertahanan bahasa Jawa. Transformasi data kuantitatif dari hasil kuesioner pada
penelitian ini menggunakan skala likert, untuk mengukur tingkat pemertahanan
bahasa Jawa. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada Skala Likert
menggunakan gradasi sangat positif hingga sangat negatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa oleh masyarakat
etnik Jawa di RW 16 Dusun Gumuk Limo sangat bervariatif. Mayoritas masyarakat
etnik Jawa menguasai tiga bahasa yaitu bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa
Indonesia. Jumlah penduduk di RW 16 Dususn Gumuk Limo, Desa Nogosari, yaitu
sebanyak 243 yang terdiri dari ±50 penduduk yang berbahasa Jawa. Responden
dalam peenelitian ini sebanyak 30 orang. Hal tersebut menyebabkan hasil
persentase yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang signifikan antara
responden satu dengan yang lainnya. Berdasarkan penghitungan tingkat
pemertahanan bahasa, pada ranah keluarga responden dewasa yang berasal dari
keluarga Jawa asli memiliki hasil rata-rata 76%. Pada ranah keluarga responden
dewasa yang berasal dari keluarga Jawa campuran memiliki hasil rata-rata 60%.
Pada ranah keluarga responden remaja yang berasal dari keluarga Jawa asli
memiliki hasil rata-rata 72%. Pada ranah keluarga responden remaja yang berasal
dari keluarga Jawa campuran memiliki hasil rata-rata 53%. Pada ranah tetangga
responden dewasa yang berasal dari keluarga Jawa asli memiliki hasil rata-rata
68%. Pada ranah tetangga responden dewasa yang berasal dari keluarga Jawa
campuran memiliki hasil rata-rata 47%. Pada ranah tetangga responden remaja yang
berasal dari keluarga Jawa asli memiliki hasil rata-rata 42%. Pada ranah tetangga
responden remaja yang berasal dari keluarga Jawa campuran memiliki hasil ratarata 37%. Jika dikalkulasikan antara hasil persentase ranah keluarga dan ranah
tetangga maka dapat diketahui penggunaan bahasa Jawa oleh masyarakat etnik
Jawa termasuk dalam kategori tingkat pemertahanan sedang hingga tinggi.
Perolehan persentase tingkat pemertahanan bahasa Jawa tersebut tidak
terlepas dari adanya faktor-faktor. Pertama, faktor internal seperti rasa bangga dan
adanya loyalitas dalam diri penutur untuk tetap menggunakan serta mengajarkan
bahasa Jawa. Kedua, faktor eksternal seperti faktor pernikahan campuran, faktor
jaringan interaksi sosial, faktor ledekan/cokoco, faktor penyesuaian diri, dan faktor
migrasi.