Pengaruh Metode Emotional Demonstration (Emo-Demo) Anemia pada Remaja Putri terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Abstract
Anemia merupakan keadaan ketika jumlah hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah
manusia dibawah normal. Anemia remaja di Indonesia didominasi oleh kelompok
remaja putri sebesar 27,2% lebih tinggi dibandingkan remaja putra yaitu 20,3%.
Remaja dengan tingkat hemoglobin rendah berisiko menurunkan prestasi
belajarnya di sekolah. Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mencegah
anemia adalah pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Di Indonesia remaja yang
menerima TTD yakni 76,2%, hanya 1,4% yang konsumsi secara lengkap (≥ 52
butir) dan 98,6% tidak konsumsi secara lengkap (< 52 butir). Model media gizi
terkini untuk menyampaikan pesan kesehatan adalah Emotional Demonstration
(Emo-Demo). Emo-Demo adalah panduan kegiatan yang menyampaikan pesan
kesehatan secara sederhana, partisipatif, menyenangkan serta menyentuh emosi
sehingga pesan yang tersampaikan berdampak pada perubahan perilaku seseorang.
Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngunut, terutama di SMPN 3
Ngunut. Berdasarkan beberapa data, SMPN 3 Ngunut terdapat kondisi kepatuhan
konsumsi TTD pada remaja putri cukup rendah dibandingkan sekolah-sekolah lain
di wilayah kerja Puskesmas Ngunut, maka perlu dilakukan penelitian terkait
penerapan metode Emo-Demo Anemia terhadap kepatuhan konsumsi TTD pada
remaja SMPN 3 Ngunut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental (experiment research) dengan
desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design) yang dilakukan
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di SMPN 3
Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswi kelas 7,8 dan 9 SMPN 3 Ngunut pada tahun ajaran 2022-2023. Teknik
pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik probability sampling dengan desain pre-post control group design, dengan memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi. Jumlah sampel sebanyak 47 remaja putri.
Hasil penelitian menunjukkan pada aspek pengetahuan remaja putri didominasi
pada pengetahuan baik, perubahan pengetahuan kelompok perlakuan meningkat
dari 61,9% menjadi 88,1%, sementara kelompok kontrol dari 59,5% menjadi
57,1%. Aspek sikap remaja putri didominasi sikap baik, perubahan sikap kelompok
perlakuan meningkat dari 85,7% menjadi 95,2%, kelompok kontrol dari 59,5%
menjadi 54.8%. Aspek kepatuhan remaja putri didominasi kepatuhan rendah,
perubahan kepatuhan kelompok perlakuan dari 92,9% rendah menjadi 52,4%,
perubahan kelompok kontrol dari 95,2% rendah menjadi 90,5%. Hasil uji statistik
aspek pengetahuan diperoleh tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p
value=0,090) pada metode Emo-Demo terhadap pengetahuan remaja putri. Hasil
uji statistik aspek sikap diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan (p
value=0,001) pada metode Emo-Demo terhadap sikap remaja putri. Hasil uji
statistik aspek kepatuhan diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan (p
value=0,046) pada metode Emo-Demo terhadap kepatuhan remaja putri.
Saran penelitian yang diberikan adalah bagi remaja putri SMPN 3 Ngunut dapat
meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD tidak sebatas pada diingatkan guru atau
petugas kesehatan melainkan kesadaran diri. Bagi SMPN 3 Ngunut dapat
melakukan sosialisasi berlanjut melalui metode Emo-Demo anemia kepada seluruh
remaja putri secara rutin. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dapat
menggencarkan pelaksanaan pencegahan anemia tidak terbatas pada perolehan
Tablet Tambah Darah saja, melainkan perlu dilakukannya intervensi pengenalan
anemia hingga pemantauan konsumsi Tablet Tambah Darah. Bagi peneliti
selanjutnya perlu dilakukan kajian lanjut pada pemeriksaan kadar hemoglobin
remaja putri untuk memantau status anemia.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2226]