Penamaan Jajanan Kekinian di Jember (Sebuah Kajian Semantik)
Abstract
Penamaan merupakan wujud dari pemakaian bahasa yang tidak lepas
dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah nama yang diberikan oleh manusia pasti
memiliki makna di dalamnya. Penelitian terkait penamaan penting diteliti
menggunakan teori semantik karena semantik mempelajari makna bahasa.
Analisis semantik dapat mempermudah masyarakat dalam memahami makna,
salah satunya menggunakan jenis makna asosiatif. Makna asosiatif bertalian erat
dengan masyarakat bahasa untuk menyatakan konsep lain yang memiliki
kemiripan sifat, keadaan atau ciri pada konsep asal kata atau leksem tersebut.
Fenomena ini terjadi khususnya di tengah kota Jember yang sangat dekat dengan
wilayah kampus dan pusat keramaian, seperti mall, dan alun-alun. Penggunaan
kosa kata baru, seperti bahasa resmi, lokal, dan gaul dalam penamaan jajanan
kekinian mencerminkan identitas dan kebanggaan budaya masyarakat Jember. Hal
ini berkontribusi pada dinamika kehidupan masyarakat, membentuk identitas
lokal dari nama jajanan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi sosial di Jember.
Misalnya, “ketan nyingit” yang menggunakan kata “nyingit” sebagai penciri dari
penggunaan bahasa lokal. Penggunaan kata tersebut diambil dari bahasa jawa
yang berarti sembunyi. Makna sembunyi dalam penamaan tersebut memiliki
maksud untuk menyampaikan bahwa jajanan ini dijual dilokasi yang berada di
jalan gang. Dengan demikian, pedagang telah menerapkan makna asosiatif karena
kata “nyingit” diasosiasikan sebagai perlambangan ketan yang dijual di dalam
gang sehingga terkesan sembunyi. Penelitian tentang nama jajanan kekinian ini
penting untuk dilakukan karena mempunyai alasan yang mendasar, yaitu (1)
nama-nama jajanan kekinian tersebut tergolong baru karena belum dikenal luas
oleh masyarakat Jember, (2) penamaan jajanan kekinian ini merupakan
penambahan kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang menyesuaikan dengan katakata baru,dan (3) dalam pembelajaran, dapat digunakan sebagai alternatif
membuka jalan pikiran kritis, kreatif, dan inovatif bagi anak-anak yang telah lulus
sekolah kelak ingin memulai usaha.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif
melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini berupa
nama-nama jajanan kekinian yang memiliki makna asosiasi dan sumber data
dalam penelitian ini adalah mewawancarai informan yang bersangkutan dan
paham mengenai latar belakang penamaan jajanannya. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik analisis data model interaktif Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono, 2017:338).
Hasil dari penelitian ini terdapat penyelesaian masalah penelitian yang
meliputi: (1) makna asosiatif pada penamaan jajanan kekinian di Jember, dan (2)
faktor yang melatarbelakangi penamanaan jajanan kekinian di Jember. Dalam
penelitian ini, ditemukan nama-nama jajanan kekinian di Jember yang
mengandung makna asosiatif berjenis makna konotatif dan afektif. Dalam Nama-nama jajanan kekinian tersebut, juga ditemukan proses penamaan yang
dilatarbelakangi dengan faktor keserupaan dan penyebutan sifat khas.
Fokus penelitian ini mengkaji tentang makna asosiatif dan faktor yang
melatarbelakangi penamaan jajanan kekinian di Jember. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan objek dan kajian yang
berbeda. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengembangkan kajian teori yang
belum dibahas dalam penelitian ini. Bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan diskusi
mengenai teori semantik, khususnya penamaan. Bagi masyarakat Jember, hasil
penelitian ini dapat mengenalkan identitas dari penamaan jajanan kekinian
sehingga mereka lebih terdorong untuk meningkatkan kepedulian terhadap
penggunaan bahasa.