Pengembangan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran IPA di SMP
Abstract
IPA ialah salah satu cabang ilmu yang mencakup fenomena alam baik yang
dapat sehari-hari dijumpai hingga yang terjadi menahun. Ilmu ini memberikan
pengalaman proses belajar dan pemahaman secara langsung yang memerlukan
kemampuan mengkonstruksi masalah, memahami konsep dan menerapkan apa
yang telah di dapatkan selama proses belajar mengajar kedalam contoh sederhana.
Peserta didik dalam memahami materi IPA memerlukan kemampuan yang dapat
membantu mereka untuk dapat menelaah teori konsep yang ada, kemampuan itu
dinamakan sebagai kemampuan berfikkir kritis. Kemampuan berpikir kritis
mencakup kemampuan untuk menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi,
menginterferensi, mengeksplanasi dan meregulasi diri. Kemampuan berpikir kritis
tidak serta-merta didapatkan oleh peserta didik secara alami tanpa adanya
rangsangan dari tenaga pendidik. Indonesia merupakan negara dengan kadar
kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam kategori cukup rendah. Tenaga
pendidik harus bisa menggunakan metode beserta media dengan tepat untuk dapat
membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta
didik agar dapat memahampi proses belajar mengajar dengan baik selama
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan sarana alat bantu tenaga pendidik yang
sudah sering digunakan oleh pada era saat ini untuk menyalurkan pemahaman
secara langsung kepada peserta didik selama di kelas. Media memiliki jenis yang
bermmacam-macam dari yang cetak, audio, video hingga yang berbentuk digital
yang dapat diakses dengan mudah melalui alat komunikasi elektronik berupa gawai
yang sudah sangat maju saat ini dan bukan merupakan barang yang terlalu mewah
untuk didapatkan lagi. Media yang digunakan pada proses belajar mengajar tidak
serta-merta dapat digunakan secara langsung setelah dibuat. Validasi diperlukan
untuk menguji kevalidan, kepraktisan dan keefektifan media sebelum dapat
digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar.
Pengembangan media menjadi tahap krusial bagaimana media tersebut
dapat bisa digunakan sehingga digunakan pula metode pengembangan khusus.
Penelitian Pengembangan ini digunakan sebagai upaya pengembangan media yang
valid, praktis dan efektif digunakan dlaam proses belajar mengajar IPA. Peneliti
menggunakan metode pengembangan ADDIE memiliki 5 tingkatan, yakni: 1)
analyze, 2) design, 3) development, 4) implementation, dan yang terakhir, 5)
evaluation. Kelima tahapan ini digunakan dari penelitian dimulai hingga akhir
penyelesaian penelitian yang dilakukan pada bulan September 2021 di SMPN 1
Kencong. Dalam Penelitian digunakan instrument berupa wawancara, observasi,
lembar validasi, tes tulis, angket respon peserta didik dan pendokumentasian selama
penelitian dilakukan. Teknik presentase digunakan unntuk melihat kadar validasi
media. Validasi media mengukur kevalidan media dari segi materi, kebahasaan dan
kegrafisan. Pengukuran validasi media dilakukan oleh 3 validator ahli. Kepraktisan
media diukur menggunakan lembar validasi yang diisi oleh validator selama
pembelajaran. Validasi kepraktisan media mencakup dari awal hingga akhir media
digunakan di dalam kelas. Kegiatan yang di validasikan antara lain, kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan penggunaan media komik, kemudian yang terakhir
kegiatan penutup. Validasi keefektifan media dilakukan dengan pemberian pre-test
dan post-test kepada peserta didik dan angket media yang diisi oleh peserta didik
setelah proses belajar menggunakan media dilakukan.
Hasil validasi media komik oleh tiga validator mendapatkan skor sebesar
76% dimana masuk kedalam kategori valid. Uji kepraktisan digunakan untuk
melihat bagaimana media digunakan didalam kelas, yang mana dilakukan oleh tiga
observer yang mendapatkan hasil akhir 98% yang masuk kedalam kategori sangat
praktis. Hasil keevektifan media dinilai menggunakan tes yang dilakukan selama
proses belajar berlangsung pada awal dan akhir. Pengukuran menghasilkan N-gain
sebesar 0,7 yang masuk kedalam kadar sedang. Uji respon peserta didik terhadap
media yang dilakukan menggunakan angket mendapatkan hasil berupa skor sebesar
90% yang masuk kedalam kategori respon sangat baik. Kesimpulan dari penelitian
ini, didapatkan hasil bahwa penelitian menggunakan media komik ini termasuk
efektif, dimana dalam proses validasi menunjukkan presentase media valid, sangat
praktis, termasuk dalam kategori lumayan efektif serta menghasilkan respon sangat
baik oleh peserta didik. Maka dari itu media berbentuk komik dapat digunakan
sebagai media ajar oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada
materi IPA di SMP.