Asuhan Keperawatan Post Op Fraktur Cruris Pada TN. A dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Asparaga Rsud Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023
Abstract
Fraktur Cruris terjadi ketika tulang tibia dan fibula terputus. Jika jaringan rusak, fraktur bisa terbuka dengan kontak fragmen tulang dan udara luar. Setelah operasi fraktur cruris, masalah yang muncul adalah nyeri akut. Nyeri akibat kerusakan jaringan fraktur bisa terus berlanjut dan mengganggu kenyamanan, tidur, aktivitas, dan kemampuan bergerak jika tidak segera ditangani. Tujuan dari laporan tugas akhir ini diharapkan dapat mengeksplorasi asuhan keperawatan pada pasien post op fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut.
Metode yang digunakan adalah laporan kasus dengan partisipan pasien post op fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Asparaga RSUD dr. Haryoto Lumajang. Asuhan Keperawatan dilakukan pada tanggal 27-30 Mei 2023. Laporan kasus ini menggunakan pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi.
Hasil pengkajian data menunjukkan bahwa Tn. A, pria berusia 56 tahun, data mayor mengeluh nyeri dan data minor pasien tampak meringis, gelisah, dan sulit tidur. Intervensi yang dilakukan penulis adalah A-ROM Exercise pada pasien post op fraktur cruris dengan nyeri akut. Tindakan ini dilakukan dua kali sehari selama 5-7 menit dan dievaluasi setelah 4 hari perawatan.
Hasil intervensi menunjukkan penurunan intensitas nyeri menjadi ringan pada hari ke-4. Tindakan A-ROM Exercise signifikan dalam mengurangi nyeri pasien. Dari 19 intervensi manajemen nyeri, hanya 9 yang dapat di implementasikan pada pasien.
Dari hasil tersebut diharapkan dapat membantu pasien melakukan gerakan A-ROM Exercise yang berguna untuk mengurangi rasa nyeri.