Asuhan Keperawatan Post Sectio Caesarea pada Ny. S dengan Masalah Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Tahun 2023
Abstract
Proses tindakan operasi sectio caesarea (SC), dilakukan tindakan insisi
dibagian abdomen dan uterus. Setelah tindakan tersebut dilakukan menyebabkan
bekas operasi yang meninggalkan luka cukup besar sehingga menjadikan pasien
cemas dan takut untuk bergerak. Luka bekas operasi yang cukup besar ini pula
menyebabkan pasien mengalami nyeri, dan menjadikan pasien lebih banyak
berbaring dan enggan melakukan pergerakan sehingga muncul masalah
keperawatan gangguan mobilitas fisik pada pasien post sectio caesarea. Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Post Sectio
Caesarea dengan Masalah Keperawan Gangguan Mobilitas Fisik di Ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023.
Metode yang digunakan adalah laporan kasus dengan partisipan pasien
post sectio caesarea dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di
Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang. Asuhan keperawatan dilakukan pada
tanggal 6-8 April 2023 dengan karakteristik pasien post sectio caesarea hari
pertama, mengalami gangguan mobilitas fisik dengan gejala nyeri saat bergerak,
kekuatan otot menurun, fisik lemah. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara (keluhan sulit menggerakkan ekstremitas,
keluhan nyeri saat bergerak, keengganan melakukan pergerakan, perasaan cemas
saat bergerak), observasi (tingkat kekuatan otot, tingkat rentang gerak, adanya
sendi kaku, adanya pergerakan yang tidak tidak terkoordinasi dan terbatas, adanya
kelemahan fisik), dan dokumentasi (pemeriksaan laboratorium). Etika penulisan
pada laporan kasus ini telah melewati ijin etik dengan nomor
141/UN25.1.14/KEPK/2023 dan telah menentukan standart atau kriteria pengambilan keputusan persetujuan kelayakan etik atas usulan protokol penelitian
yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian.
Pengkajian keperawatan menunjukkan pasien post sectio caesarea hari
pertama, usia 34 tahun. Keluhan utama sulit menggerakkan ekstremitas, nyeri saat
bergerak, cemas saat bergerak. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah
gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri ditandai dengan sulit
menggerakkan ektremitas dan kekuatan otot menurun. Intervensi yang berikan
penulis kepada partisipan post sectio caesarea adalah dukungan mobilisasi dan
mobilisasi dini. Implementasi ini dilakukan secara bertahap selama 3 hari
perawatan serta mengevaluasi hasil tindakan yang sudah dilakukan. Hasil asuhan
keperawatan yang dilakukan pada pasien menunjukkan masalah keperawatan
gangguan mobilitas fisik tercapai ditandai dengan pergerakan ekstremitas
meningkat, nyeri saat bergerak menurun, kecemasan saat bergerak menurun.
Pasien dengan post sectio caesarea dengan masalah keperawatan
gangguan mobilitas fisik di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang dapat
diatasi dengan melakukan dukungan mobilisasi dan mobilisasi dini. Saat pasien
sudah pulang keluarga di harapkan mampu mendorong dan mendukung pasien
untuk rajin melakukan mobilisasi di rumah secara mandiri karena mobilisasi dini
pada pasien post sectio caesarea sangat penting dilakukan untuk mempercepat
pemulihan dan meningkatkan bonding attachment antara ibu dan bayi.