Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Sikap Ibu dalam Memilih Alat Kontrasepsi Implan pada Keluarga Petani di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Implan merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif, tahan
lama, efisien dan nyaman saat digunakan serta biaya penggunaan implan relatif
murah. Tingkat keberhasilan implan untuk menghindari terjadinya kehamilan juga
lebih tinggi dibandinkan dengan kontrasepsi lainnya yakni efektif hingga 99,5%.
Implan termasuk dalam Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yang terbuat dengan
bahan dasar karet plastik kemudian alat tersebut ditanamkan pada lengan atas
dengan jangka waktu penggunaan antara 3-5 tahun. Pengetahuan menjadi faktor
penting yang mendasari pemilihan implan dimana pengetahuan akan
mempengaruhi sikap dan persepsi akseptor terhadap kontrasepsi implan. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan
sikap ibu dalam memilih alat kontrasepsi implant pada keluarga petani di
Kabupaten Bondowoso.
Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambian sampel dilakukan
menggunakan teknik quota sampling dengan julah sampel 209 responden dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat ukurnya. . Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner mengenai pengetahuan dan sikap pengguna KB implan dengan 14 item
pertanyaan untuk variabel pengetahuan dan 17 item pertanyaan untuk variabel
sikap. Penelitian ini menggunakan data primer melalui jawaban hasil kuesioner
kemudian dilakukan analisis univariat, bivariat dan data sekunder dari jurnal
maupun artikel penelitian. Analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan
berhubungan dengan sikap akseptor dalam memilih kontrasepsi implant yang
ditunjukkan dengan hasil p=0,0001 p<0,05 dan memiliki nilai koefisien korelasi
sebesar 0,637 yang mengartikan bahwa variabel pengetahuan memiliki hubungan
yang kuat dengan variabel sikap responden dalam memilih alat kontrasepsi implant
di Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan sikap ibu dalam memilih alat kontrasepsi implan. Rendahnya
penggunaan disebabkan karena kurangnya bekal pengetahuan yang diberikan oleh
penyuluh kesehatan serta kesibukan para wanita subur terhadap pekerjaannya
sehingga waktu yang dimiliki untuk mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan
khususnya mengenai kontrasepsi sangatlah kurang sehingga berpengaruh terhadap
sikap ibu dalam memilih alat kontrasepsi implant. Pengetahuan yang kurang akan
berpengaruh terhadap sikap terhadap kontrasepsi implant dimana pengetahuan yang
salah akan menimbulkan kesalahpahaman para akseptor dalam memaknai
kontrasepsi implan.
Peran perawat untuk membantu akseptor dalam memilih kontrasepsi
implan yaitu diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan akseptor KB
implan dengan cara memberi tambahan wawasan terkait efek samping melalui
berbagai metode misalnya pendidikan kesehatan dan konseling KB, dimana
diharapkan nantinya pengetahuan akseptor terkait efektivitas serta efek samping
implan meningkat. Meningkatnya pengetahuan akseptor terkait kontrasepsi
tentunya akan menghilangkan pemahaman yang keliru serta mitos tentang alat
kontrasepsi yang menyebabkan akseptor tidak tepat dalam memilih alat kontrasepsi
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1527]