dc.description.abstract | Kopi merupakan komoditas pertanian yang memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan devisa negara dan Jawa Timur merupakan produsen terbesar ke 5 di Indonesia. Produksi kopi yang semakin meningkat setiap tahunnya mempunyai potensi besar untuk terus dikembangkan. Budidaya kopi menggunakan sistem agroforestri terpadu dengan beragam tanaman seperti tanaman peneduh dan semak belukar. Keanekaragaman vegetasi menunjukkan kestabilan suatu ekosistem. Oleh karena itu, metode analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui keanekaragaman vegetasi pada sistem agroforestri di biosite perkebunan kopi Bodowoso, Geopark Ijen. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan metode kuadrat dengan ukuran 20m x 20m untuk pohon dan 2m x 2m untuk tumbuhan bawah dengan menggunakan Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman Spesies (H'), Indeks Kekayaan Spesies (Dmg) dan Indeks Keanekaragaman Spesies (H'). Ketik Kemerataan (E). Hasil penelitian juga divisualisasikan vegetasi menggunakan aplikasi Sexl-FS (Spacially Explicit Individual-based Forest Simulator). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai keanekaragaman tumbuhan bawah pada lahan agroforestri tertinggi mempunyai nilai (H'= 1,47). Nilai keanekaragaman jenis pohon tertinggi pada lahan agroforestri mempunyai nilai sebesar (H'=1,29). Indeks nilai penting tumbuhan bawah yang paling tinggi adalah Ageratina riparia, baik di kebun rakyat (INP = 87,14%) maupun di kebun PTPN (INP = 70,45%). Nilai indeks kepentingan tertinggi terdapat pada pohon pada lahan agroforestri milik masyarakat Coffea arabica (INP = 121,87%) dan tanaman Acacia auriculiformis (INP = 270,25%) serta pada lahan agroforestri milik PTPN Coffea arabica (INP = 142,67%). ). | en_US |