Pra Perancangan Pabrik Dimetil Ftalat dari Ftalat Anhidrida dan Metanol dengan Kapasitas 25.000 Ton/Tahun
Abstract
Sektor yang perlu ditingkatkan di Indonesia adalah memperbaiki sektor perekonomian dengan memajukan sistem industri. Salah satu sektor industri yang dapat didirikan di Indonesia adalah dimetil ftalat. Dimetil ftalat dengan rumus kimia C10H10O4 merupakan senyawa organik memiliki fase cair yang biasa digunakan sebagai pelunak, pelarut pada industri cat, perekat, nitroselulosa dan karet selulosa asetat. Saat ini Indonesia masih mengimpor dimetil ftalat karena belum ada pabrik dimetil ftalat di Indonesia. Pabrik dimetil ftalat memiliki kapasitas 25.000 ton/tahun yang beroperasi selama 330 hari/tahun. Tahapan proses dalam produksi dimetil ftalat meliputi persiapan bahan baku, tahapan reaksi dan tahapan pemurnian. Bahan baku berupa ftalat anhidrida, metanol dan katalis asam sulfat yang membutuhkan masing-masing sebesar 20.989,5 ton/tahun; 19.667,4 ton/tahun, 205,697 ton/tahun dalam proses produksi. Pembentukan dimetil ftalat terjadi saat di reaktor yang berjenis Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan reaksi pembentukan yaitu reaksi esterifikasi. Pabrik ini akan dibangun di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur dan akan beroperasi pada tahun 2027. Kelayakan pendirian pabrik ini dilakukan analisis ekonomi dengan pertimbangan beberapa parameter. Berdasarkan perhitungan evaluasi ekonomi diketahui waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal atau Pay Out Time (POT) selama 2,86 tahun; laju pengembalian modal atau Rate of Return (ROR) sebesar 42,60%; serta titik impas atau Break Even Point (BEP) sebesar 43%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]