Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho Hadi, Zul Fauzi
dc.date.accessioned2024-08-08T07:14:19Z
dc.date.available2024-08-08T07:14:19Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.nim191510701004en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123234
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Maret_2024_4en_US
dc.description.abstractPenyakit rebah kecambah menjadi salah satu penyakit krusial tanaman jagung di seluruh dunia. Penyakit ini dapat menyerang pada saat tanaman masih dalam proses perkecambahan dan telah tumbuh di atas permukaan tanah dengan fase pre-emergence dan post-emergence. Patogen F. solani tercatat menjadi salah satu penyebab penyakit rebah kecambah. Pengendalian penyakit rebah kecambah secara umum menggunakan fungisida kimia. Fungisida berlebihan dapat merusak ekologi maupun kesehatan. Alternatif pengendalian dengan penggunaan varietas unggul dan aplikasi agens hayati, yaitu T. harzianum dapat dilakukan. Kemampuan T. harzianum telah banyak diteliti dan dikembangkan sampai sekarang, namun penggunaannya lebih ke preventif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi tiga varietas tanaman jagung dan aplikasi T. harzianum untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah F. solani. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang interaksi tiga varietas tanaman jagung dan aplikasi T. harizanum sebagai agens hayati untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah F. solani pada tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan dengan dua tahapan utama. Tahap pertama yaitu persiapan penelitian, dilakukan isolasi patogen dari batang tanaman jagung bergejala rebah kecambah yang diperoleh dari lapang di Kecamatan Sumbersari, Jember. Selanjutnya patogen dikonfirmasi secara makroskopis dan mikroskopis. T. harizanum diisolasi dari tanah bambu di Kecamatan Sumbersari, Jember dan dari isolat koleksi. Isolat T. harzianum lapang dan koleksi dilakukan konfirmasi makroskopis dan mikroskopis. Penelitian menggunakan isolat KBZ 3 dan MJD 1. Patogen dan agens hayati yang sudah murni dilakukan re-inokulasi dan perbanyakan. Pada tahap kedua adalah pelaksanaan penelitian. Pelaksaan dengan Pengujian secara in vitro, dan dilanjutkan pengujian semi in planta. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap non-faktorial untuk pengujian in vitro dan 2 Faktorial untuk pengujian semi in planta. Pengujian in vitro dengan antagoniskan isolat KBZ 3 dan MJD 1 terhadap F. solani. Menggunakan teknik dual culture untuk mendapatkan daya hambat, antibiosis serta mekanisme mikoparasit. Daya antagonis dilakukan sebanyak 8 ulangan. Pengujian semi in planta dengan menginokulasi patogen pada tiga varietas benih tanaman dan dilakukan aplikasi dH20 steril volume 20 μl; T. harzianum isolat lapang 106 spora/ml volume 20 μl; T. harzianum isolat koleksi 106 spora/ml volume 20 μl. Percobaan dilakukan sebanyak 4 ulangan. Beda nyata antar perlakuan diuji dengan Student-Newman-Keuls pada taraf kepercayaan 95%. Fungi patogen yang berhasil diisolasi dan terkonfirmasi sebagai F. solani dan agens hayati T. harzianum isolat pada isolat lapang terkonfirmasi 3 isolat, dengan kode KBZ 1; KBZ 2; KBZ 3. Isolat KBZ 3 dilakukan pengujian dengan isolat MJD 1. Patogen F. solani yang diisolasi terbukti memiliki kemampuan menginfeksi tanaman jagung pada proses patogenitas dan re-inokulasi. Hasil uji in vitro kedua T. harzianum dapat menekan F. solani dengan daya hambat isolat KBZ 3 sebesar 53,02%, dan isolat MJD 1 sebesar 57,77% pada 8 hsi dan terdeteksi terdapat mekanisme mikoparasit dan antibiosis. Uji semi in planta terdeteksi interaksi varietas tanaman yang terinfeksi F. solani dengan T. harzianum. Interaksi yang terjadi, yaitu pada keparahan penyakit benih dan batang, keparahan penyakit daun, dan efektivitas penyakit daun. Varietas PERTIWI 6 yang terinfeksi F. solani dengan aplikasi pengendalian T. harzianum isolat MJD 1 memperoleh hasil terbaik dengan keparahan penyakit benih dan batang sebesar 66,88%, keparahan penyakit daun sebesar 56,88%, efektivitas kontrol daun sebesar 31,92%. Uji semi in planta membuktikan F. solani dapat menyebabkan penyakit rebah kecambah pre emergence dan post emergence. Gejala pre emergence dengan kematian pada benih. Kematian benih terjadi pada varietas GARS 1 dan MADURA 3, sedangkan pada varietas PERTIWI 6 terkena rebah kecambah post emergance. Respon fight dan flight F. solani terhadap T. harzianum terjadi pada varietas PERTIWI 6.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti, S.P., M.Sc.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectFusarium solanien_US
dc.subjectTanaman Jagungen_US
dc.subjectTrichoderma harzianumen_US
dc.subjectSemi In Plantaen_US
dc.subjectPenyakit Rebah Kecambahen_US
dc.titlePengendalian Penyakit Rebah Kecambah Fusarium solani pada Tiga Varietas Jagung Secara Semi in Planta dengan Trichoderma harzianum KBZ 3 dan MJD 1en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProteksi Tanamanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Suhartiningsih Dwi Nurcahyanti S.P., M.Sc.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Maret_2024_4en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record