Hubungan antara Status Gizi, Aktivitas Fisik, Asupan Lemak, dan Asupan Natrium dengan Hipertensi pada Remaja di SMKN 1 Bondowoso
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Pada umumnya hipertensi terjadi pada usia lanjut, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya pergeseran usia penderita hipertensi di usia remaja dan prevalensinya mengalami peningkatan. Hipertensi pada remaja dapat disebabkan oleh diet yang salah (konsumsi karbohidrat, lemak, dan natrium berlebih), kurang aktivitas fisik, dan obesitas atau overweight (Kurnianingtyas et al. 2017:71). Berdasarkan data hasil penjaringan anak sekolah di SMKN 1 Bondowoso siswa kelas 10 memiliki prevalensi tekanan darah di atas normal paling tinggi dibandingkan dengan siswa kelas 11 dan 12, yaitu 11% atau 39 dari 317 siswa, siswa kelas 10 mengalami tekanan darah di atas normal (>120/80 mmHg). Mengingat bahaya yang terjadi akibat hipertensi pada remaja dan berdasarkan studi pendahuluan tersebut, maka perlu dilaksanakan penelitian mengenai hubungan antara status gizi, aktivitas fisik, asupan lemak, dan asupan natrium dengan hipertensi remaja di SMKN 1 Bondowoso.
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei 2023 di SMKN 1 Bondowoso. Sampel pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 10 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 119 responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dan rancangan cross sectional. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, dan pengukuran. Instrumen pengumpulan data yang digunakan, yaitu lembar kuesioner karakteristik responden, kuesioner PAQ-A (Physical Activity Questionnaire for Adolescent (High Senior School)), kuesioner SQ-FFQ (Semi-Quantitatif Food Frequency Questionnaire), dan timbangan digital, microtoice, serta spignomanometer manual. Data dianalisis bivariat menggunakan SPSS 25 dengan uji chi-square dan fisher exact.
Hasil uji chi-square pada variabel asupan natrium dengan hipertensi remaja dalam penelitian ini menunjukkan p > 0,05 bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan hipertensi pada remaja di SMKN 1 Bondowoso. Hasil uji fisher exact pada variabel aktivitas fisik dan asupan lemak dalam penelitian ini menunjukkan p < 0,05 bahwa terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan asupan lemak dengan hipertensi remaja di SMKN 1 Bondowoso. Hasil uji fisher exact pada variabel status gizi dalam penelitian ini menunjukkan p > 0,05 bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan hipertensi remaja di SMKN 1 Bondowoso.
Sehingga dari penelitian ini, saran yang dapat diberikan antara lain remaja membatasi konsumsi lemak, lebih bijak dalam mengonsumsi natrium, dan membaca nutrition fact pada kemasan sebelum mengonsumsi makanan kemasan. Selain itu, disarankan ketika pelajaran olahraga untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, serta ketika weekend untuk berolahraga berjalan kaki minimal 30 menit, berlari minimal 15 menit, atau aktivitas olahraga seperti voli, sepak bola, basket, berenang, menari dengan durasi 30-40 menit serta melakukan aktivitas aerobik yang mudah yaitu menyapu, mengepel, dan naik turun tangga. Selain itu, dianjurkan bagi remaja untuk mengurangi kebiasaan terlalu lama di depan layar seperti menonton televisi dan ponsel.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]