Show simple item record

dc.contributor.authorIZZA, Nur Isqidatul
dc.date.accessioned2024-08-08T03:32:49Z
dc.date.available2024-08-08T03:32:49Z
dc.date.issued2024-06-12
dc.identifier.nim201810401018en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123121
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 8 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractGinjal memiliki peran penting dalam mensekresikan zat toksik dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Penurunan fungsi ginjal jangka panjang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis (PGK). PGK lebih sering terjadi pada pria dengan hipogonadisme, yang menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron. Defisiensi testosteron berkontribusi pada sindrom metabolik dan kerusakan sel endotel akibat peningkatan produksi ROS (reactive oxygen species). ROS dapat menyebabkan stres oksidatif, yang dapat berdampak pada peradangan dan kerusakan ginjal. Akumulasi ROS yang berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan pada sistem antioksidan tubuh. Tempe kedelai dapat menjadi sumber antioksidan dan antiinflamasi eksternal. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ekstrak tempe kedelai terhadap diameter glomerulus, diameter kapsula Bowman, serta persentase nekrosis sel tubulus kontortus proksimal (TKP) dan tubulus kontortus distal (TKD) pada mencit orkidektomi. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Mencit sebanyak 24 ekor dibagi menjadi empat kelompok: kontrol negatif (tanpa orkidektomi dan pemberian minyak jagung), kontrol positif (orkidektomi bilateral dan pemberian minyak jagung), D1 dan D2 diorkidektomi dan dilanjutkan dengan pemberian ekstrak tempe kedelai masing-masing 0,6g/ml dan 1,2 g/ml. Pemberian ekstrak tempe dilakukan 30 hari setelah masa penyembuhan orkidektomi bilateral secara oral menggunakan metode gavage selama 15 hari sebanyak 1ml/hari. Mencit dibius dan dibedah pada hari ke-16 setelah pemberian dosis ekstrak tempe, kemudian diambil organ ginjal untuk dibuat preparat awetan dengan metode parafin dan pewarnaan HE. Pengamatan histologi dilakukan pada diameter glomerulus dan kapsula Bowman serta persentase nekrosis sel tubulus kontortus proksimal (TKP) dan tubulus kontortus distal (TKD). Hasil analisis One Way ANOVA menunjukkan bahwa orkidektomi berpengaruh signifikan terhadap diameter glomerulus, kapsula Bowman, dan persentase nekrosis sel TKP dan TKD. Analisis Duncan menunjukkan kelompok D2 memiliki hasil yang paling mendekati kontrol negatif dan berbeda signifikan dari kontrol positif. Kelompok D2 juga memiliki persentase nekrosis sel TKP dan TKD terendah dibandingkan kelompok lainnya. Ekstrak tempe kedelai mengandung isoflavon yang terdiri dari genistein dan daidzein, yang berperan sebagai antioksidan serta antinflamasi sehingga efektif dalam memperbaiki kerusakan ginjal akibat defisiensi testosteron. Dosis 1,2 g/ml memberikan hasil terbaik dalam memperbaiki kerusakan histologi ginjal pada mencit orkidektomi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan potensi ekstrak tempe kedelai dengan dosis 1,2 g/ml selama 15 hari pada mencit orkidektomi dapat memperbaiki kerusakan ginjal.en_US
dc.description.sponsorship1. Dra. Susantin Fajariyah, M.Si 2. Eva Tyas Utami, S.Si., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectTempe Kedelaien_US
dc.subjectHistologi Ginjalen_US
dc.subjectMencit (Mus musculus L.)en_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Tempe Kedelai terhadap Struktur Histologi Ginjal Mencit (Mus musculus L.) Strain DDY Orkidektomien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiBiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dra. Susantin Fajariyah, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Eva Tyas Utami, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 29 Juli 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record