Pengaruh Jumlah Layer dan Orientasi Sudut Serat terhadap Kekuatan Mekanik Komposit Sandwich Carbon Fiber
Abstract
Penelitian ini menyelidiki penggunaan kayu balsa sebagai bahan inti dalam sandwich
struktur komposit sebagai alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Struktur komposit sandwich terdiri dari dua komposit datar dengan inti di antaranya,
biasa digunakan di pesawat terbang, lambung kapal, dan bilah turbin angin untuk mencapai keunggulan
sifat mekanik dibandingkan dengan bahan penyusunnya. Kayu balsa dipilih
karena sumber daya alamnya yang melimpah di Indonesia dan karakteristiknya yang ringan.
Metode pembuatan yang digunakan adalah infus resin dengan bantuan vakum, dipilih untuk
meminimalkan pembentukan rongga dalam sampel dan mempercepat proses produksi. Pembelajaran
mengevaluasi pengaruh jumlah lapisan dan orientasi serat pada mekanik
kekuatan bahan sandwich. Pengujian dilakukan mengikuti ASTM E23
standar untuk pengujian impak dan standar ASTM C393-11 untuk uji tekuk. Itu
hasil mengungkapkan bahwa variasi dengan 6 lapisan dalam orientasi 0˚ menunjukkan yang tertinggi
kekuatan impak sebesar 0,225 J/mm^2, sedangkan variasi dengan 2 lapis dengan orientasi 0˚
menunjukkan kekuatan lentur tertinggi sebesar 77,878 MPa. Pemeriksaan mikroskopis pada
sampel menunjukkan beberapa mode kegagalan, termasuk penarikan serat, kegagalan geser inti,
retak kulit, dan debonding. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa kayu balsa bisa
menjadi alternatif yang menjanjikan untuk digunakan sebagai bahan inti dalam struktur komposit sandwich,
mengingat sifat mekaniknya yang memuaskan dan ketersediaan yang melimpah di suatu
harga terjangkau. Memanfaatkan kayu balsa dalam aplikasi struktural dapat membantu mengurangi
penggunaan bahan inti konvensional, mahal, dan tidak ramah lingkungan,
berpotensi meningkatkan keberlanjutan industri komposit.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]