Uji Aktivitas Antiinflamasi Emulgel Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao pada Mencit Terinduksi Karagenan Tinjauan Mengenai Gambaran Histopatologi dan Jumlah Sel PMN
Abstract
Peradangan adalah sistem respon tubuh terhadap infeksi, iritasi, trauma atau fenomena lainnya. Salah satu tanaman yang diketahui dapat digunakan sebagai antiinflamasi adalah kulit buah kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian emulgel ekstrak etanol kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap gambaran histopatologi dan jumlah sel polimorfonuklear (PMN) mencit yang diinduksi karagenin pada kulit plantar dibandingkan dengan emulgel natrium diklofenak. Penelitian ini menggunakan dua puluh lima ekor mencit jantan yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan emulgel ekstrak etanol kulit buah kakao dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%. Kondisi inflamasi diinduksi dengan karagenan 1% sebanyak 0,1 mL. Kelompok diberi perlakuan setelah 1 jam induksi karagenan. Setelah 6 jam induksi, mencit di eutanasia untuk diambil kulit plantarnya dan dibuat preparat histologi menggunakan pewarnaan hematoksilin eosin. Sediaan tersebut kemudian diamati untuk mengetahui gambaran histopatologi dan jumlah sel PMN di bawah mikroskop. Data gambaran histopatologi dilihat dari adanya infiltrasi sel PMN, perubahan ketebalan epidermis, dan perubahan lapisan keratin. Data jumlah sel PMN diuji menggunakan One Way ANOVA dan Fisher's LSD Post-Hoc Test dengan program SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emulgel ekstrak etanol kulit buah kakao konsentrasi 3% memiliki perbedaan gambaran histopatologi dan jumlah sel PMN dibandingkan dengan kontrol negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian emulgel ekstrak etanol kulit buah kakao dengan konsentrasi 3% lebih baik dalam mengatasi inflamasi yang disebabkan oleh induksi karagenin dibandingkan dengan konsentrasi 1% dan 2%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]