dc.contributor.author | RIZKY, Yanuar | |
dc.date.accessioned | 2024-08-07T02:09:28Z | |
dc.date.available | 2024-08-07T02:09:28Z | |
dc.date.issued | 2024-05-14 | |
dc.identifier.nim | 201510102034 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122958 | |
dc.description | Finalisasi repositori tanggal 7 Agustus 2024_Kurnadi_Lana | en_US |
dc.description.abstract | Kulit kopi merupakan limbah hasil pertanian yang berasal dari industri
pengolahan kopi. Limbah kulit kopi tersebut dapat dimanfaatkan, salah satunya
dengan melakukan bioteknologi fermentasi pakan pada limbah kulit kopi dengan
penambahan MOL cairan rumen sapi Simental sebagai starter. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik yang meliputi warna, tekstur,
aroma, dan nilai pH dari limbah kulit kopi setelah difermentasi menggunakan 4
perlakuan sebagai berikut P0 : 5 kg Limbah Kulit kopi (Kontrol), P1 : P0 + Dedak
Padi 10% + Molases 3% + MOL rumen sapi 25 ml, P2 : P0 + Dedak Padi 10% +
Molases 3% + MOL rumen sapi 35 ml, P3 : P0 + Dedak Padi 10% + Molases 3%
+ MOL rumen sapi 45 ml, dengan lama fermentasi 14 dan 21 hari, kemudian di
uji organoleptik menggunakan 20 panelis. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4
ulangan, apabila terdapat hasil berpengaruh nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji
DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukan fermentasi
14 hari dengan pemberian jumlah MOL berbeda menunjukan hasil berpengaruh
nyata (P<0,05) terhadap uji organoleptik hasil terbaik untuk uji warna dan aroma
ditunjukan pada perlakuan P3 jumlah (45 ml) pemberian MOL terbanyak
dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan pada uji tekstur hasil terbaik
diperoleh pada P0 jumlah (0 ml). Pada uji pH hasil yang didapatkan tidak
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, sedangkan fermentasi 21 hari
dengan pemberian jumlah MOL yang berbeda menunjukan hasil berpengaruh
nyata (P<0,05) terhadap uji organoleptik dengan hasil uji warna dan aroma
ditunjukan pada P3 dengan jumlah pemberian MOL terbanyak dibandingkan
perlakuan lainnya, sedangkan pada uji tekstur hasil terbaik diperoleh pada P0,
untuk nilai pH terbaik terdapat pada P3 dengan hasil pH terendah 4,5. Kesimpulan
hasil penelitian ini yaitu bahwa perlakuan terbaik terdapat pada P3 dan lama
fermentasi 21 hari. | en_US |
dc.description.sponsorship | 1. Dr. Agr. Roni Yulianto, S.Pt., M.P. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Mikroorganisme Lokal (MOL) | en_US |
dc.subject | Kulit Kopi | en_US |
dc.subject | Organoleptik | en_US |
dc.subject | pH | en_US |
dc.title | Pengaruh Penambahan Mikroorganisme Lokal (MOL) Rumen Sapi sebagai Starter terhadap Kualitas Organoleptik dan Nilai pH Limbah Kulit Kopi (Coffe Sp) Fermentasi | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Peternakan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Agr. Roni Yulianto, S.Pt., M.P | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_ratna_juli_2024 | en_US |